tag:blogger.com,1999:blog-51323485436223471002024-03-14T02:08:58.241-07:00barang daur-ulangdaur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.comBlogger66125tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-18599041275341960422009-08-22T22:21:00.000-07:002009-08-22T22:21:24.683-07:00Daur Ulang 1 Ponsel Kurangi 12.000 Kg Emisi CO2<span style="font-size: small;"></span><h5 style="font-weight: normal; text-align: justify;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDRhpNzyTI/AAAAAAAAAKA/dBeEBeAFQoo/s1600-h/hp2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDRhpNzyTI/AAAAAAAAAKA/dBeEBeAFQoo/s200/hp2.jpg" /></a><span style="font-size: small;"><strong>JAKARTA</strong> - Nokia mengajak masyarakat Indonesia untuk turut serta menjadi bagian dari gerakan peduli lingkungan secara global. Produsen ponsel terbesar di dunia itu telah memulai program tersebut dengan mengajak masyarakat untuk memiliki tanggung jawab pribadi akan daur ulang ponsel, dengan memberikan ponsel dan aksesoris mereka yang sudah tidak terpakai.<br />
<br />
"Sebuah survei secara global telah dilakukan oleh Nokia yang menunjukkan bahwa tiga dari empat orang tidak pernah berpikir untuk mendaur ulang ponsel bekas mereka, dan bahkan mereka tidak menyadari bahwa ponsel dan aksesoris bekas dapat didaur ulang," kata Nokia Regional Manager, Market Environmental Affairs, Francis Cheong pada acara Media Workshop 'Let's Manage Our e-waste' di Jakarta, Kamis (30/7/2009).<br />
<span class="fullpost"><br />
Ia mencontohkan, sebuah ponsel bekas yang telah didaur ulang dapat mengurangi emisi gas karbondioksida sebesar 12.585 kg. Jika semua orang yang memiliki ponsel di seluruh dunia ini, yakni sebesar tiga miliar, dan paling tidak hanya satu saja dari mereka yang mendaur ulang ponselnya, maka akan mengurangi bahan baku sebanyak 240.000 ton serta mengurangi gas rumah kaca yang setara dengan 4 juta kendaraan bermotor.<br />
<br />
"Gerakan daur ulang e-waste secara global dimulai dari kesadaran diri sendiri dan partisipasi yang akan menghasilkan kontribusi signifikan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan secara jangka panjang," Francis menambahkan.<br />
<br />
Nokia telah memulai program daur ulang ini di tahun 1997 di Swedia dan Inggris. Sejak saat itu, Nokia telah memiliki lebih dari 5.000 titik penempatan box daur ulang ponsel dan aksesoris di 85 negara seluruh dunia, termasuk Indonesia.<br />
<br />
Untuk wilayah Indonesia Nokia bekerja sama dengan TES-AMM, sebuah perusahaan daur ulang e-waste, untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam program daur ulang e-waste dengan memberikan ponsel dan aksesoris bekas mereka untuk didaur ulang.<br />
<br />
Menurut Technical Advisor TES-AMM Bambang N Gyat, sebuah ponsel dibuat dari berbagai bahan seperti plastik di case atau cover, dan juga berbagai elemen logam di peralatan elektronik seperti charger dan aksesoris yang dapat didaur ulang.<br />
<br />
"Namun, masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengetahui bahwa produk-produk yang kita gunakan setiap hari dapat diproduksi dari bahan-bahan yang telah melalui proses daur ulang. Di samping memaksimalkan sumber daya melalui daur ulang e-waste, kita juga dapat turut menghemat energi," kata Bambang. (srn)</span></h5><h5 style="font-weight: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sumber: http://techno.okezone.com/read/2009/07/30/56/243565/daur-ulang-1-ponsel-kurangi-12-000-kg-emisi-co2 <br />
</span></h5></span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-75678167107856699242009-08-22T22:17:00.000-07:002009-08-22T22:17:40.897-07:00PPLH Pamerkan Kertas Daur Ulang<div style="text-align: justify;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDQucbVEJI/AAAAAAAAAJ4/VnI55HZymtM/s1600-h/kertas-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDQucbVEJI/AAAAAAAAAJ4/VnI55HZymtM/s320/kertas-2.jpg" /></a>Makassar (ANTARA News) - Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, memamerkan hasil daur ulang kertas pada Pameran Pembangunan di Benteng Somba Opu, Makassar, Minggu.<br />
<br />
"Kertas bekas yang sudah dihancurkan lalu direndam dalam bak berisi air dan dicampur kanji atau daun bergetah (perekat) selama 1-2 hari. Setelah itu, kertas dimasukkan ke dalam cetakan berupa kertas saring (screen) lalu dikeringkan di atas kain tipis," jelas salah seorang pembimbing PPLH, Alimin, tentang proses daur ulang kertas yang cukup sederhana.<br />
<span class="fullpost"><br />
Pengunjung stand juga dapat melihat langsung proses tersebut yang dipraktekkan oleh anggota PPLH, untuk menunjukkan contoh nyata yang dilakukan dalam memperbaiki masalah lingkungan hidup secara praktis.<br />
<br />
Alimin menambahkan bahwa hasil daur ulang tersebut juga bisa dibuat menjadi tempat telur, peredam suara, amplop dan hasil karya lain yang ramah lingkungan.<br />
<br />
Pada pameran yang berakhir Minggu ini, PPLH juga menampilkan contoh-contoh penerapan pengelolaan lingkungan lain seperti Destilasi (penyulingan) air, arang briket (hasil olahan ranting bakau), tungku sekam, penghangat air tenaga surya, serta prakarya lain yang terbuat dari bahan alami.<br />
<br />
Selain berpartisipasi dalam acara tersebut, PPLH sebagai media pendidikan lingkungan hidup, telah melakukan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan lingkungan ke sekolah-sekolah di Sulawesi-Selatan.<br />
<br />
"Kegiatan ini sebagai bentuk perkenalan gaya hidup baru sehingga dapat membiasakan masyarakat untuk ikut `menghijaukan` lingkungan," ujar Alimin.(*)<br />
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/1250445065/pplh-pamerkan-kertas-daur-ulang<br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div></span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-90213838868695420272009-08-22T22:07:00.000-07:002009-08-22T22:18:58.093-07:00Berkreasi Membuat Kertas Daur Ulang<div style="text-align: justify;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDOiv_BPkI/AAAAAAAAAJw/CbNOpQTZ5MY/s1600-h/kertas3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDOiv_BPkI/AAAAAAAAAJw/CbNOpQTZ5MY/s200/kertas3.jpg" /></a>Punya banyak kertas dan koran bekas yang tak terpakai, enggak ada salahnya loh, dimanfaatin untuk bikin kertas daur ulang. Selain bisa mengurangi sampah dan mencegah semakin banyak pohon yang ditebang, siapa tahu bisa jadi sumber penghasilan tambahan untuk kamu lewat kreasi ini. </div><div style="text-align: justify;">Untuk membuat kertas daur ulang, peralatan yang dibutuhkan adalah screen (bingkai dengan kain kasa yang sangat kecil lubangnya), papan kayu atau triplek berukuran 21,5 cm x 33 cm, spons, kain katun tipis, blender, baskom, setrika, batako atau batu, dan meja. Sedangkan bahan-bahannya adalah kertas bekas atau kertas koran yang sudah disobek kecil-kecil dan direndam semalaman, pewarna alami atau buatan, bunga-bungaan, rumput atau daun kecil jika dibutuhkan.</div><span class="fullpost"><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div></div><div style="text-align: justify;">Yang berikutnya adalah cara pembuatannya. Pertama, sobekan kertas kecil-kecil direndam dalam air kurang lebih satu hari. Setelah lunak, blender kertas dengan perbandingan 1:3 sampai menjadi bubur kertas (Pulp). Setelah semua menjadi bubur, tuangkan kedalam baskom yang berisi air dan diaduk. Letakkan spons diatas meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya. Saring campuran dibaskon dengan menggunakan screen (tapi jangan terlalu tebal, ya). </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Letakkan hasil saringan dari screen keatas spons yang sudah dialasi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screennya dan angkat hati-hati. Tutup dengan kain yang sudah dibahasi. Tambah satu lapis lagi kain basah, ulangi langkah diatas. Setelah beberapa lapis, tekan dengan papan besar diatasnya dan beri batako atau batu. Biarkan selama satu jam agar airnya berkurang. Sebelum diangkat, pastikan sudah cukup kering. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Angkat sepasang demi sepasang dan jemur ditempat yang panas. Setekah kering, setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya pelan-pelan. Kalau ingin menambahkan hiasan tempelan berupa bunga, sebelum menutup campuran pulp dengan kain yang sudah dibasahi, tempelkan bunga diatasnya atau ingin mencampur dengan bahan alami didalamnya, ketika akan diblender, masukkan bunga, rumput, atau daun. Ini akan memberikan warna dan pola khusus. </div><div style="text-align: justify;">Sumber: http://genasik.telkomsel.com/web/newsasik/content/1192/Berkreasi_Membuat_Kertas_Daur_Ulang </div><div style="text-align: justify;"></div></span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-33613136275254183672009-08-22T21:59:00.000-07:002009-08-22T21:59:52.121-07:00Furnitur Ramah Lingkungan dari Kardus<div style="text-align: justify;">Tak hanya ramah lingkungan, desain furnitur kardus sangat kreatif dan juga tahan lama.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDMdfUOXqI/AAAAAAAAAJo/0yppprRHCS8/s1600-h/kardus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDMdfUOXqI/AAAAAAAAAJo/0yppprRHCS8/s320/kardus.jpg" /></a><strong>VIVAnews</strong> - Gencarnya gerakan untuk hidup lebih ramah lingkungan membuat para desainer furnitur tertantang. Saat ini semakin banyak inovasi desain furnitur dengan material yang lebih ramah lingkungan.</div><div style="text-align: justify;">Furnitur ini biasanya menggunakan material daur ulang atau bisa didaur ulang sehingga tidak menghasilkan timbunan sampah yang semakin memenuhi<br />
<br />
Di Prancis, sebuah organisasi bernama La Compagnie Bleuzen mencoba menggerakkan masyarakat untuk menggunakan furnitur ramah lingkungan.<br />
<br />
Organisasi nirlaba ini mengkhususkan kegiatannya untuk membuat benda-benda kerajinan tangan. Salah satu produk yang sedang dikembangkannya saat ini adalah furnitur berbahan kardus.<br />
<span class="fullpost"><br />
Furnitur berbahan kardus itu merupakan karya para desainer Prancis yang menjadi anggota La Compagnie Bleuzen. Mereka menocba berbagai inovasi karya berbahan kardus atau karton dan menyebut dirinya sebagai cartonnistes.<br />
<br />
Salah satu desainer yang menjadi penggeraknya adalah Eric Guiomar. Ia menciptakan berbagai furnitur misalnya rak buku, meja, dan kursi dengan bahan kardus.</div><div style="text-align: justify;">Bahan kardus yang dianggap kurang kuat untuk dijadikan furnitur. Tapi berkat tangan dingin Guiomar dkk, kardus bisa tampil menjadi furnitur yang kuat dan tahan lama.<br />
<br />
Mereka menggunakan teknik khusus untuk membuat struktur furnitur supaya kuat menahan beban. Bahan kardusnya pun dicari yang sangat tebal sehingga tidak mudah melengkung bila diberi beban.<br />
<br />
Para desainer ini juga sangat memikirkan bentuk furnitur yang variatif. Mereka membuat desain yang tidak konvensional. Baik bentuk maupun warnanya.</div><div style="text-align: justify;">Misalnya rak buku berbentuk lingkaran. Ada pula rak buku yang terispirasi desain oriental China berupa simbol yin dan yang. Sedangkan furnitur kursi dan meja banyak yang mengaplikasi gaya retro atau vintage dengan warna-warna cerah.</div><div style="text-align: justify;">Sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/36447-furnitur_ramah_lingkungan_dari_kardus </div><div style="text-align: justify;"></div></span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-38410717445052177032009-08-22T21:53:00.000-07:002009-08-22T21:53:43.641-07:00Robot Raksasa dari gabus (styrofoam)<div style="text-align: justify;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDK7koe--I/AAAAAAAAAJg/NnDQjSIXZiM/s1600-h/robot.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDK7koe--I/AAAAAAAAAJg/NnDQjSIXZiM/s320/robot.jpg" /></a><span class="autolink"> Michael Salte, seorang seniman penggila robot ini membuat replika</span><span class="autolink"> robot</span><span class="autolink"> dari Styrofoam alias gabus. Hebatnya, patung gabus ini memiliki ketinggian 22 kaki. Selain sabuah robot raksasa</span><a class="st_tag internal_tag" href="http://shirogadget.com/tag/raksasa/" rel="tag" title="Posts tagged with raksasa"><span class="autolink"></span></a><span class="autolink">, Salte juga membuat</span><span class="autolink"> robot</span><span class="autolink">-robot</span><a class="st_tag internal_tag" href="http://shirogadget.com/tag/robot/" rel="tag" title="Posts tagged with Robot"><span class="autolink"></span></a><span class="autolink">kecil yang ‘mengawal’ si bos besar.Robot</span><a class="st_tag internal_tag" href="http://shirogadget.com/tag/robot/" rel="tag" title="Posts tagged with Robot"><span class="autolink"></span></a><span class="autolink"> ini dilengkapi dengan kerangka kayu agar tetap kokoh berdiri. </span><span class="autolink"></span></div><blockquote><span class="fullpost">Kalo buatnya dari batu, pasti bisa di teruh di atas Borobudur buat gantiin arca yang ilang, wkekekeekekkk..</blockquote><div style="text-align: justify;">Sumber: http://shirogadget.com/robot-raksasa-dari-gabus-styrofoam/ </div><div style="text-align: justify;"></div></span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-48255292389229397232009-08-22T21:46:00.000-07:002009-08-22T21:46:08.180-07:00Sepatu Daur Ulang Stella McCartney<a href="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDI4gK30uI/AAAAAAAAAJY/eUsXDJhPoBo/s1600-h/stella.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/SpDI4gK30uI/AAAAAAAAAJY/eUsXDJhPoBo/s320/stella.jpg" width="214" /></a>INILAH.COM, London - Peduli dengan eksploitasi pemakaian bulu dan kulit hewan untuk keperluan komersil, Stella McCartney merancang sepatu dari bahan daur ulang.<br />
<br />
Dikenal sebagai desainer fesyen dan seorang vegetarian, Stella McCartney menolak tegas pemakaian binatang dalam setiap keperluan rancangannya.<br />
<br />
Langkah ini dimulai Stella dengan menciptakan desain sepatu dari bahan nonkulit hewan. Meski sulit, tapi Stella mengaku merasa tertantang menciptakan sebuah sepatu dari bahan daur ulang.<br />
<span class="fullpost"><br />
"Memang akan lebih mahal 70%, jika sepatu dibuat dari bahan nonkulit. Syukurlah, kami memiliki usaha yang cukup menguntungkan dan mendorong kami tetap konsisten tidak memakai kulit hewan untuk keperluan komersil. Sebagai seorang desainer fesyen, tugas saya menciptakan sepasang sepatu yang terbuat dari bahan daur ulang. Kebetulan sekali saya sudah menemukan teknik mendaur ulang," kata Stella McCartney seperti dikutip dari Femalefirst.<br />
<br />
Sejauh ini Stella memang dikenal sangat antipati terhadap desainer yang suka mengeksploitasi kulit dan bulu hewan untuk keperluan dunia mode.<br />
<br />
Kabarnya, Stella akan menggunakan bahan katun daur ulang dan kardus-kardus yang sudah tidak terpakai untuk keperluan rancangan sepatunya. [L1]<br />
</span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-55623142396471035972009-08-22T21:29:00.000-07:002009-08-22T21:29:10.606-07:00Belajar Motor Listrik dari Bahan Daur UlangAlat untuk melakukan percobaan dalam pembelajaran fisika di SLTP, ternyata bisa dibuat dengan cara sederhana. Tjandra Heru Awan sudah membuktikannya. Guru SLTP Negeri 7 Malang, Jawa Timur, itu membuat motor listrik dari bahan daur ulang -- dia sebut Molibadul -- sebagai media konstruktivisme materi motor listrik untuk siswa kelas III. Model pembelajaran ini pula yang mengantarnya sebagai pemenang pertama Lomba Kreativitas Guru SLTP bidang IPA tingkat Nasional 2002, diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). <br />
Tjandra membuat motor listrik daur ulang dengan kumparan tembaga dan kumparan kertas. Bagan Molibadul tembaga sebagian besar diperoleh dari barang-barang yang biasa dirombeng untuk didaur ulang. Untuk rumah motor dibuat dari kardus bekas kemasan mie instan atau makanan kecil yang lain. Magnetnya menggunakan magnet slinder dari load speaker yang sudah rusak. <br />
<span class="fullpost"><br />
<br />
Rotor Molibadul terdiri atas poros, kumparan, komutator, dan cincin peluncur atau biasa disebut kleker. Poros dibuat dari jeruji sepeda besar, komutator dari seng bekas penyangga obat nyamuk dan kumparan dari kawat email tembaga. Klekernya dibuat dari penil berwarna yang isinya dibuang. <br />
Perakitan komponen-komponen Molibatul tidak menggunakan patri atau solder, tapi cukup dengan selotip plastik atau selotip kertas. Sumber energi listrik diperoleh dari empat baterei besar atau listrik PLN dengan menggunakan power supply atau adaptor. Molibadul tembaga bisa berputar dengan kecepatan maksimum sekitar 3.000 rpm (rotasi per menit) pada tegangan 15 volt. <br />
Molibadul kertas pada dasarnya sama dengan molibadul tembaga. Yang berbeda hanya kumparannya. Kumparan Molibadul kertas terbuat dari kertas aluminium foil (kertas grenjeng) yang bisa didapat dari bekas kemasan makanan kecil tertentu, sepeti es krim atau kemasan rokok. <br />
Cara membuat pita aluminium foil (AF) sebagai pengganti kawat email tembaga adalah: <br />
1. Siapkan sekitar 80 lembar kertas aluminium foil dari kemasan rokok tertentu. <br />
2. Rekatkan atau sambungkan semua kertas AF sehingga menjadi pita sepanjang kurang lebih 10 meter dengan bagian yang mengkilap semua sehadap. Kertas AF yang satu harus bersentuhan dengan bagian yang mengkilat kertas AF yang lain. Cara penyambungannya mirip dengan penyambungan seng talang air. <br />
3. Lipat-lipat pita menjadi pita AF yang lebarnya kurang lebih 1,3 cm dan panjangnya 10 meter dengan bagian yang mengkilat berada di dalam lipatan pita. <br />
4. Teras Molibadul tembaga bisa dibuat dari kardus. <br />
Kegiatan belajar mengajar dengan model ini dilakukan dalam empat tahap. Tahap awal, guru mendemonstrasikan sebuah mainan yang digerakkan dengan motor listrik. Untuk mendapatkan konsep motor listrik, guru mengajukan pertanyaan, "Apakah nama alat yang menggerakkan ini?" Jawaban yang diharapkan adalah, "Motor listrik atau dinamo." <br />
Guru bisa melanjutkan dengan pertanyaan, "Sebutkan alat-alat listrik yang menggunakan dinamo?" Jawaban siswa mungkin bermacam-macam, seperti seterika listrik, kipas angin, mixer, tape recorder, atau mesin cuci. Semua jawaban siswa ditulis di papan tulis tanpa ditunjukkan jawaban yang benar. <br />
Untuk mengarahkan siswa pada prinsip motor listrik, guru mengajukan pertanyaan, "Dalam kehidupan sehari-haru, apakah yang dimaksud motor?" Jawaban yang diharapkan: sepeda motor, kendaraan bermesin roda dua. Pertanyaan selanjutnya, "Dari kata sepeda motor, sepeda dan motor, kira-kira apa artinya motor?" Jawaban yang diharapkan: mesin, mesin penggerak. <br />
Selanjutnya guru mengarahkan dengan pertanyaan, "Jika motor artinya penggerak, coba renungkan motor listrik, kemudian pikirkan alat-alat yang menggunakan mesin listrik?" Siswa diberi kesempatan berpikir beberapa menit kemudian diajukan pertanyaan, "Dari alat-alat tertulis di papan, manakah yang menggunaklan mesin listrik?" Jawaban yang diinginkan misalnya, kipas angin, tamiya, mixer, mesin cuci, atau kereta rel listrik. <br />
Dari jawaban tersebut, guru bisa memotivasi lagi dengan memberikan gambaran luasnya penggunaan listrik dan memberikan pertanyaan, "Sebutkan komponen penting dalam motor listrik dan prinsip kerja motor listrik?" Pengalaman yang dilakukan, jarang ada siswa bisa menjawab pertanyaan tersebut. <br />
Agar siswa termotivasi lagi, guru mendemonstrasikan motor listrik dengan mixer atau blender atau dinamo yang biasa digunakan dalam mainan anak, atau tape recorder. Dalam demonstrasi tersebut, siswa diminta mengajukan hipotesa tentang konsep dan cara kerja motor listrik dengan mengingat gaya lorentz. <br />
Tahap kedua, proses sains. Ini tahap pembelajaran siswa untuk memberikan pengalaman-pengalaman dan hipotesanya sendiri dengan menggunakan benda-benda konkret. Pada tahap ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan masing-masing kelompok diberi piranti percobaan, yaitu Molibadul tembaga DC yang komponen-komponennya belum dirakit, yaitu: rumah motor, magnet, rotor. <br />
Selanjutnya, siswa diberi waktu melakukan percobaan dan melaporkan hasil pengamatan mereka tentang prinsip kerja dan cara kerja motor listrik. Dalam percobaan, siswa bebas mencoba merakit, mengamati dan mendiskusikan prinsip kerja motor listrik. Selama siswa melakukan percobaan, guru dapat memberikan pengarahan seminimal mungkin; sebaiknya siswa yang berusaha sendiri. <br />
Guru juga berkeliling mengamati dan menilai kegiatan siswa. Faktor yang menjadi penilaian adalah keberhasilan siswa merakit dan menjalankan Molibadul serta keaktifan berdiskusi dalam kelompoknya. Usai kegiatan, guru dapat meminta seluruh siswa untuk melaporkan hasil pengamatannya dalam membuat simpulan sementara tentang konsep dan cara kerja motor listrik. Tugas perorangan ini dimaksudkan agar proses sains terjadi pada setiap siswa. <br />
Tahap berikutnya, diskusi. Pada tahap ini guru mengajak siswa mendiskusikan hasil pengamatan dan simpulan. Siswa juga melakukan sharing tentang percobaannya dengan rekan lain dari kelompok lain. Guru mengarahkan siswa agar melakukan diskusi kelompok untuk menghasilkan kesepakatan dan simpulan kemudian hasilnya dilaporkan di kelas. <br />
Diskusi mengarahkan siswa sampai pada simpulan bahwa: Pertama, konsep motor listrik adalah mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Kedua, prinsip kerja motor listrik adalah memanfaatkan gaya yang dialami penghantar berarus dalam medan magnet. Ketiga, komponen penting motor listrik yaitu rumah motor, kumparan, magnet, dan komutator. <br />
Tahap akhir, evaluasi. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang konseptual untuk menguji apakah siswa telah benar-benar memahami konsep dasar yang diinginkan seperti, apakah konsep motor listrik, jelaskan prinsip kerja motor listrik, dan apa gunanya komutator. <br />
Pada tahap ini juga guru dapat menambahkan atau memperbaiki proses sains yang lepas dari pengamatan siswa dengan pertanyaan-pertanyaan, antara lain: "Jika tidak ada magnet permanen, bisakah kita membuat motor listrik? Apakah semua energi listrik menjadi gerak? Apakah arus dalam kumparan itu bolak balik atau searah? <br />
Sumber : Republika (11 Juni 2004)<br />
<br />
<br />
<br />
</span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-26769620285872618762009-08-21T02:38:00.000-07:002009-08-21T03:22:18.198-07:00Melintasi Langit Nusantara dengan Kaleng Susu<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sumber: http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1117257889</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So5qm-LDd0I/AAAAAAAAAJQ/OoxYkE7S-WM/s1600-h/antena.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So5qm-LDd0I/AAAAAAAAAJQ/OoxYkE7S-WM/s320/antena.jpg" /></a></span><span style="color: black; font-family: helvetica; font-size: small;"><i>Jangan buang kaleng di rumah Anda. Daur ulang sebagai antena wireless murah meriah.</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: helvetica; font-size: small;">Konsep dasar gaya hidup hijau, yakni <i>reuse, refill</i>, dan <i>recycle</i>, juga berlaku di dunia teknologi informasi. Hal ini dibuktikan oleh Muhammad Salahuddien Manggalany atau yang akrab dipangil Didin atau Pataka. Didin mendaur ulang kaleng menjadi antena wireless LAN. Awalnya memang isengiseng sebagai wadah eksperimental, namun kini, bisnis ini telah menjadi lahan baru yang cukup menjanjikan.</span></div><span class="fullpost"><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: helvetica; font-size: small;">Sebenarnya isitilah antena kaleng bukan penyebutan yang benar. Sebab, kaleng dalam keseluruhan antena ini, hanya berfungsi sebagai <i>balancing</i> saja.Didin menganalogikan dengan antena helical pada HT yang sebenarnya hanya balancing, bukan antena.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: helvetica; font-size: small;">Didin mulai menekuni bisnis pembuatan antena kaleng sejak tahun 2002. Awalnya, Didin yang melakukan bersama Bino Utomo ini, menggunakan kaleng susu anaknya sebagai bahan eksperimen. Sayang sekali, saat itu <i>spectrum analyzer</i> susah dicari sehingga Didin dan Bino tidak bisa menganalisis performance antena kaleng buatan sendiri. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Mereka hanya menganalisis berdasarkan jarak jangkauan dan stabilitas koneksi saja. Sedangkan signaling tidak bisa dianalisis tanpa <i>tool</i>. Jadi, saat itu tidak diperoleh data kebocoran sinyal, adanya <i>spletter</i> ke frekuensi lain, dan lain sebagainya. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Lambat laun, Didin mulai menganalisis sendiri berdasarkan trial and error. Dan berhasil menemukan beberapa titik kritis dalam pembuatan antena kaleng. Misalnya, antena kaleng itu umumnya punya sudut pancaran (<i>beamwidth</i>) 15 derajat. Hal ini diketahui dengan membandingkan sudut pancaran signal antena jadi. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Didin juga memanfaatkan secara maksimal panduan-panduan mengenai antena wireless yang ada di Internet.Tak jarang Didin mencari orang yang dianggap pakar untuk diajak berdiskusi. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Dari hasil trial and error, diskusi, mencoba lagi, eksperimen, dan panduan di Internet, Didin akhirnya menemukan cara optimal merakit antena kaleng. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Cara-cara optimal tersebut meliputi perhitungan ideal, teknis pemasangan, hingga mekanisme pointing yang benar. Hasilnya, antena kaleng buatan Didin berani diadu dengan antena <i>wireless</i> orisinal. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Saat sudah menemukan teknik ideal perakitan antena kaleng, terjadi hal yang menguntungkan di dunia Internet Indonesia. Yakni tren layanan baru <i>Internet Service Provider</i> (ISP) yang menyediakan aplikasi <i>wireless</i> mulai marak. Di samping itu, banyak ISP yang mengubah topologinya dengan misi mendekatkan diri ke konsumen. Yakni konfigurasi dan topologi jaringan wireless LAN <i>outdoor low range</i> dengan <i>maximum density</i>. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> “Maksudnya,” lanjut Didin, “ISP mendirikan <i>Base Transmission Station</i> (BTS) baru di sekitar konsentrasi kliennya, dengan jangkauan rendah (sekitar 1-2 km) untuk menjangkau pelanggan yang terkonsentrasi di daerah tersebut.” </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> <b>Teknik Pemasangan</b> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Pembuatan antena kaleng sendiri melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah pembuatan antena kaleng itu sendiri. Dilanjutkan dengan pemasangan dan pointing. Panduan langkah demi langkah pembuatan antena kaleng kami sertakan dalam boks khusus di akhir artikel ini. Panduan tersebut dibuat khusus untuk PC Media. Dan diperagakan oleh dua orang staf Didin, yakni Andi Fauzi Firdaus dan Erwan Noor. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum melakukan instalasi. Yakni, gunakan perhitungan Link Budget Calculator dari http://www.satsig.net/link-budget.htm. Dan untuk kalkulasi site survey menggunakan situs http://www.cplus.org/rmw/english1.html. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Setelah terpasang dan sudah di-pointing, bandingkan gain antena <i>wave guide</i> dengan antena <i>existing link</i> yang sudah ada. Pasang antena di tower atau pipa kemudian lakukan pointing sampai maksimal dan siap digunakan. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Jangan lupa, perhatikan cuaca untuk keselamatan antena dan radio. Jangan pernah melakukan <i>pointing</i> saat mendung, apalagi hujan. Baik di lokasi pemasangan atau di ISP yang hendak dituju. Bagaimanapun, antena wave LAN, baik kaleng atau orisinal, masih sensitif terhadap cuaca. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> <b>Beragam Bentuk Berbeda Cara</b> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Ada perangkat radio yang sudah memiliki mini HUB di dalamnya. Seperti produk Iconnect. Namun, ada juga yang masih konektornya UTP biasa, seperti produk Compex, Senao, Planet, dan lain sebagainya. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Untuk perangkat radio yang sudah memiliki mini HUB atau mini router atau NAT gateway, bisa langsung dipasang ke komputer pengguna, tanpa melewati router lagi. Namun, jika model perangkat radio yang dipasang masih tipe bridging biasa, dibutuhkan router. Terutama jika koneksi hendak di-share ke beberapa klien. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Namun jika hanya untuk satu <i>single user</i>, bisa langsung dipasang melalui ethernet card. Menurut Didin, ISP di Indonesia umumnya memilih produk yang sudah memiliki router atau NAT gateway. Sebab, selain lebih mudah pengaturan atau setting-nya, juga topologinya lebih fleksibel. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Setelah siap dipasang, tinggal pointing untuk mencapai sinyal dari ISP. Menurut Didin, antena yang sudah dirakit dengan cara seperti ini bisa menjangkau 1 hingga 2 km. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> <b>Untung Wafer</b> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Sayangnya, Didin yang juga menjadi Dewan Presidium IndoWLI (komunitas pegiat wireless Indonesia) ini belum tertarik menjadikan bisnis antena kaleng sebagai usaha dalam skala besar. Dengan entengnya, Didin mengaku bahwa sering kali dia mengerjakan antena kaleng hanya memperoleh keuntungan berupa wafer yang dimakan karena kalengnya hendak digunakan sebagai bahan utama antena. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Naluri bisnis Didin yang rendah, muncul karena alasan idealis. Menurut Didin, “Membuat antena kaleng itu dasarnya cuma eksperimen dan hobi. Selain mengajak orang supaya jadi pintar.” Didin, khususnya dalam penyediaan jasa pembuatan antena kaleng, sebenarnya hanya melayani kalangan pengguna yang suka eksperimen, bukan komersial murni. Dan ongkos pengerjaan pun disebutnya sebagai “biaya kemalasan” orang yang tidak mau eksperimen sendiri atau masih takut mengambil risiko peralatan radio. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Sering kali orang datang ke Didin membawa material sendiri. Di tempat Didin, mereka meminjam peralatan yang relatif lengkap dan meminta supervisi saja. Jangankan menerima ongkos, Didin malah lebih sering harus menyediakan suguhan kepada para tamu yang seperti ini. Namun dia tidak keberatan. Sebab, klien tipe seperti ini kebanyakan adalah mahasiswa dan teman-teman sendiri. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Ke depannya, Didin tidak berharap banyak dari bisnis yang semestinya sangat prospektif ini. Pria yang masih menjalani kuliah di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang ini, hanya berharap semakin banyak orang mencoba dan berani menggunakan antena buatan sendiri. Secara bisnis, Didin masih banyak menerima pendapatan dari penjualan antena orisinal. Apalagi perusahaan Lintas Langit yang dikelolanya juga menjadi reseller beberapa produk antena impor. Baik dari Eropa, Cina, ataupun Taiwan. Namun, nama Didin lebih dikenal sebagai perakit antena kaleng daripada sebagai reseller antena impor. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Didin juga melayani banyak permintaan pesanan dari luar kota, bahkan luar pulau. Saat diwawancarai, Didin tengah membuat beberapa antena kaleng pesanan dari pengguna di Pontianak dan Pekan Baru. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Bahkan di Malang, banyak warung Internet menggunakan antena kaleng buatan Didin untuk menghemat investasi perangkat. Warung Internet menggunakan antena kaleng untuk berhubungan dengan ISP, atau menghubungkan beberapa warung Internet dalam satu grup. Hampir semua ISP, memang tidak keberatan jika klien menggunakan antena kaleng. Sebab, yang terpenting adalah koneksinya, bukan fisiknya. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Namanya juga perakit antena, untuk suvenir sahabat pun Didin memberi sebuah antena kaleng buatannya sendiri. Berbeda dengan antena lain yang dibuat apa adanya, antena khusus hadiah ini diberi banyak polesan. Misalnya dilapisi antikarat, diberi tutup yang cantik, dan dudukan antena yang bagus. Tidak kalah kemasannya dengan antena biasa. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Jadi sekarang ada dua pilihan bagi kita. Membisniskan antena kaleng, atau menjadi penggunanya. Yang jelas, kita tahu sekarang, mengapa begitu banyak kaleng susu dan wafer di atas rumah tetangga. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> <b>CARA PEMBUATAN ANTENA KALENG</b> </span></span></div><ol style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">
<li>Pertama, siapkan peralatan dan bahan-bahan. Mulai bor, penggaris, hingga kaleng bekas dengan profil dimensi yang sesuai. Dalam contoh yang diperagakan, digunakan kaleng bekas Quaker Outmeal. Kaleng ini setara dengan kaleng susu instan ukuran 400 gr, Twister Stick Snack, atau kaleng buah produk Cina. <br />
Kemudian, kaleng dibersihkan dan diratakan mulutnya agar tidak melukai tangan. Pastikan kaleng sudah bersih dan kering sebelum masuk ke tahap berikutnya. </li>
<li> Dilanjutkan dengan pengukuran diameter dan tinggi kaleng. Masukkan ukurannya dalam rumus untuk menentukan titik wave guide dan penguatannya. Rumus bisa dilihat di situs pada akhir artikel ini.<br />
Siapkan konektor N Female Panel Mount dan membuat wave guide sesuai hasil kalkulasi dimensi kaleng dan frekuensi yang telah diperoleh sebelumnya dari rumus. </li>
<li>Ukur lokasi dari dasar kaleng dan bor titik wave guide. Kemudian buat lubang baut dudukan konektor N Female Panel Mount.<br />
Tahap berikutnya adalah perkabelan. Kupas inner tembaga kabel CNT/LMR-200 yang memiliki nilai resistansi 50 Ohm untuk wave guide. Lanjutkan dengan menyambung kabel inner Wave Guide ke konektor N Female Panel Mount. <br />
Panjang kabel jumper adalah kelipatannya hasil yang diperolehdari rumus: berdasarkan rumus (3 x 108 (rambatan sinyal di udara)/frekuensi dalam khz) x 0,92 (koefisien kabel).<br />
Sedangkan loss akibat kabel dihitung berdasar situs www.swisswireless.org/wlan_calc_en.html. </li>
<li>Pasang wave guide yang sudah tersolder di ke lubang di kaleng. Eratkan baut konektor ke kaleng. Jangan lupa untuk segera menutup dengan rubber silicon sebagai pelindung dari kebocoran air dan mencegah terjadinya karat pada konektor.<br />
Bor dasar kaleng untuk memasang clamp mounting ke tower atau dudukan antena. Solusi lain, bisa juga menggunakan besi plat untuk stang kaleng. Intinya, kaleng bisa ditempelkan kuat ke tower atau tiang tanpa kesulitan. Tentu saja, wave guide tidak boleh bergeser atau bergerak ke titik yang lain. </li>
<li>Potong kabel RG-8 9913/CNT/LMR-400 yang memiliki nilai resistansi 50 Ohm untuk jumper dengan panjang kelipatan 11,5 cm. Perhatikan situs referensi untuk melihat rumus perhitungan cable balancing.<br />
Pasangkan konektor N Male atau N Female ke jumper. Lalu lindungi sambungan konektor dengan rubber silicon. <br />
Setelah terpasang kuat, baru masuk tahap finishing, yakni pemasangan tutup depan kaleng. Tutup depan ini perlu diperhatikan bahannya, tidak dari bahan metal. Jadi bisa plastik atau PVC. Kemudian semua celah diberi silicon gel, untuk penahan air. Lalu dimulailah pengecatan bodi kaleng sesuai selera. </li>
<li> Setelah terangkai semua dengan kuat dan enak dilihat, maka antena kaleng siap dipasang. Ada dua cara pemasangan antena kaleng ini. Keduanya tidak jauh berbeda dengan pemasangan antena wave LAN biasa. Kedua cara ini tergantung pada jenis perangkat radio yang digunakan. <br />
Ada perangkat yang langsung ke komputer, ada juga yang membutuhkan router. Setelah terpasang, uji coba antena dengan teknik War Driving. Teknik ini menggunakan software Site Survey seperti Netstumbler. </li>
</span></span></ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> TENTANG LINTAS LANGIT<br />
Nama Perusahaan : Lintas Langit<br />
Nama Kontak : M. Shalahuddien (Didin, Pataka)<br />
Telepon : 081555600895, (0341) 576210<br />
Situs : www.lintaslangit.net<br />
E-mail : pataka@lintaslangit.net<br />
Usaha Utama : Internet Service Provider<br />
Usaha Sampingan : Reseller produk-produk wireless<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> LEBIH LANJUT </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Contoh : <br />
http://www.turnpoint.net/wireless/cantennahowto.html </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Dimensi kaleng: <br />
http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Panduan modifikasi: <br />
http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2.html </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Tinggi wave guide: <br />
http://www.csgnetwork.com/antennawncalc.html </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Detail teori:<br />
- http://flakey.info/antenna/waveguide<br />
- http://www.lincomatic.com/wireless/index.html<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Software Netstumbler: <br />
http://www.netstumbler.com/downloads/ </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Software kalkulasi site survey: <br />
http://www.cplus.org/rmw/w/english1.html </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"> Referensi lain: <br />
http://www.king.igs.net/~karc/projects/antenna.htm </span></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div></span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-68036556976805566592009-08-21T02:32:00.000-07:002009-08-21T02:33:36.654-07:00Kantong Plastik Daur Ulang Berbahaya?<div style="text-align: justify;">Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=14886</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div id="newsBody" style="text-align: justify;"><span id="ctl00_ContentPlaceHolder1_lblNews"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So5pcNOJfMI/AAAAAAAAAJI/yIw9iSJ1z_U/s1600-h/plastik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So5pcNOJfMI/AAAAAAAAAJI/yIw9iSJ1z_U/s320/plastik.jpg" /></a><br />
<br />
Akhir-akhir ini ramai dibicarakan bahayanya penggunaan kantong plastik (kresek) hitam untuk makanan. Terutama untuk membungkus makanan panas, seperti gorengan. Kalau kita membeli gorengan yang masih panas, biasanya oleh tukang gorengan cukup dikemas dalam kantong plastik hitam. Nah, kantong plastik hitam inilah yang kabarnya bisa menimbulkan kanker dan berbagai macam penyakit lain.<br />
<span class="fullpost"><br />
Informasi ini jadi heboh dimuat di mana-mana, karena ada pernyataan dari BPOM ke media massa , bahwa plastik hitam tersebut berbahaya untuk makanan. Karena kantong plastik hitam biasanya hasil dari daur ulang, dari plastik-plastik bekas/sampah yang dikumpulkan pemulung dan diolah kembali menjadi kantong plastik. Untuk pengolahan ini digunakan zat-zat kimia , yang ketika bersentuhan dengan makanan - terutama panas - akan terurai dan bercampur dengan makanan tersebut. Tentu ini berbahaya, dan diperkirakan menyebabkan kanker.<br />
Ya, memang sebenarnya plastik itu ada jenis-jenisnya. Ada yang khusus untuk makanan, seperti yang bisa kita temui di pembungkus roti, kue dsbnya. Tapi ada juga plastik yang memang tidak diperuntukkan makanan, seperti kantong plastik hitam ini. Kantong plastik warna hitam (maupun warna lain, bening, merah, hijau, dll) seharusnya hanya sebagai kantong barang-barang non makanan. Kalau kita membawa makanan, seperti gorengan misalnya, sebaiknya ditaruh di tempat khusus, baru dimasukan kantong plastik ini.<br />
Benar juga informasi maupun tayangan di televisi, kalau kantong plastik warna hitam umumnya adalah hasil dari daur ulang plastik. Plastiknya bisa dari limbah/sampah yang dikumpulkan oleh pemulung, diserahkan ke pabrik dan diolah lagi menjadi kantong plastik. Ini sebenarnya justru menggalakkan program "recycle" atau lebih ramah lingkungan, karena kita mendaur ulang limbah plastik, alias mengurangi laju pertambahan limbah plastik.<br />
Sayangnya, tadi pagi (16/7) di TV7, ketika masalah kantong plastik hitam ini diulas, informasi yang diberikan kurang lengkap sehingga bisa menimbulkan salah paham. Ketika reporter TV7 ini mewawancarai orang-orang umum di jalan, didahului dengan penjelasan kalau plastik hitam ini berasal dari sampah, limbah rumah sakit, dll. Tentu saja responden yang ditanyai ketika mendengar hal tersebut, jadi jijik dan enggan menggunakan kantong plastik hitam.<br />
Di sinilah menurutku terjadi salah paham. Publik atau masyarakat hanya menangkap kantong plastik hitam itu menjijikkan karena berasal dari sampah, limbah rumah sakit. Lalu seolah barang daur ulang adalah menjijikkan. Padahal setelah diolah kembali dan diberi zat-zat kimia, tentu bakteri maupun kuman sudah mati. Publik tidak menangkap bahwa bahaya yang sebenarnya bukan dari bakteri atau kuman yang berasal dari sampah, tapi dari zat-zat kimia di plastik yang terurai karena panasnya makanan.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div></span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-12745291343851291942009-08-21T02:16:00.001-07:002009-08-21T02:26:56.858-07:00Daur ulang limbah minyak goreng menjadi bahan bakar bio dieselSumber: http://atanitokyo.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-limbah-minyak-goreng-jadi.html<br />
<br />
1. Pendahuluan<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So5nzsC6xjI/AAAAAAAAAJA/90e5u4FMkeU/s1600-h/minyak+goreng.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So5nzsC6xjI/AAAAAAAAAJA/90e5u4FMkeU/s320/minyak+goreng.JPG" /></a>Limbah minyak goreng nabati yang dibuang dari industri pengolahan makanan dan pedagang makanan serta rumah tangga di Jepang diperkirakan 400.000 ton per tahun. Limbah minyak goreng yang dikeluarkan dari industri pengolahan makanan dan pedagang makanan dikumpulkan oleh perusahaan pengumpul. Limbah yang terkumpul ini kemudian didaur ulang menjadi sabun, cat dan pakan hewan. Waktu itu limbah minyak goreng di rumah tangga dibuang sebagai sampah umum, akan tetapi akhir-akhir ini telah terdapat kesadaran masyarakat Jepang akan pentingnya perlindungan lingkungan hidup, makna daur ulang dan pemanfaatan kembali sumber bahan alam. Pada saat ini telah berkembang pergerakan masyarakat untuk mendaur ulang limbah minyak goreng yang berasal dari rumah tangga menjadi Bio-diesel Fuel (BDF) atau bahan bakar bio-diesel.<br />
<br />
<span class="fullpost"><br />
Sebagai salah satu usaha pencegahan pemanasan bumi, penggunaan bahan bakar berbasis biomass telah dicanangkan di beberapa tahun terakhir sebagai isu penting. Penyebaran teknologi penggunaan bahan bakar minyak nabati akan meningkat pada tahun-tahun belakangan ini dan telah menjadi kenyataan dan akhirnya banyak memverifikasi teknologi maju ini dan memperkenalkannya secara luas. Dan juga dikembangkan emisi zero pada limbah makanan, hal ini akan membantu penurunan emisi CO2 atau karbon dioksida dan penanggulangan pemanasan bumi. Sementara ini banyak rujukan tentang kajian biomass dan bahan bakar bio-ethanol, penelitian ilmiah sosial pada bahan bakar bio-diesel telah digalakan di Jepang. Disini dibahas daur ulang limbah minyak goreng dan penggunaan bahan bakar bio-diesel dalam bidang pertanian dalam arti luas.<br />
<br />
2. Pengumpulan minyak goreng bekas dari industri makanan<br />
<br />
Pembuangan limbah minyak goreng sebagian besar berasal dari minyak goreng nabati, total limbah tersebut di Jepang diperkirakan sebanyak 410.000 ton per tahun. Kurang lebih sebanyak 260.000 ton berasal dari para pengelola atau pedagang makanan seperti pabrik makanan, restoran dan pabrik tahu, sedangkan separuh lainnya 250.000 ton berasal dari limbah rumah tangga. Limbah minyak goreng berasal dari pedagang makanan dikumpulkan oleh pedagang pengumpul minyak goreng bekas. Sementara yang beasal dari rumah tangga dikumpulkan sebagian dengan alasan peningkatan kesadaran lingkungan hidup, akan tetapi kebanyakan dari limbah tersebut telah memadat dan dibuang dengan cara yang sama seperti sampah dapur lainnya.<br />
<br />
Limbah minyak goreng sebanyak 260.000 ton yang dikumpulkan dari pedagang makanan di daur ulang untuk bahan dasar sabun, pupuk, pakan hewan dan cat. Pada tahun 2002 sebanyak 20.000 ton limbah minyak goreng digunakan untuk membuat bahan bakar bio-diesel dan boiler dan sebanyak 400.000 ton digunakan sebagai bahan baku untuk industri sabun, minyak dan cat, dan sekitar 200.000 ton untuk pakan hewan. Pada tahun yang sama sekitar 10.000 ton limbah minyak goreng dari rumah tangga didaur ulang untuk tujuan industri dan pembuatan bahan bakar.<br />
<br />
Dari beberapa daerah telah terjadi peningkatan kesadaran bersama dalam pengumpulan dan pendaur-ulangan limbah minyak goreng ini sehingga pada tahun 2006 telah meningkat menjadi 20.000 – 30.000 ton. Maka dari itu kemungkinan limbah minyak goreng yang dapat dikumpulkan menjadi 100.000 ton per tahun. Minyak ini dapat didaur ulang dengan memisahkan minyak hewani dan bahan tambahan lainnya dengan cara memanaskannya di sebuah oven reaktor untuk mendehidrasinya dan menambahkan methanol (methyl alcohol), sebagai katalis. Lalu akan diperoleh methyl ester dan gliserin.<br />
<br />
3. Kegiatan percontohan di Kyoto<br />
<br />
Kota Tokyo tempat dimana dilahirkannya Kyoto Protocol pada tahun 1997, telah bekerja meminimalkan turunan sampah dan mendaur ulang limbah minyak goreng melalui kerjasama antara pemerintah setempat dengan masyarakatnya. Pada bulan November 1996 “Kyoto Minicipal Council for Promotion of Garbage Reduction” telah didirikan oleh penduduk, pedagang, dan pemerintah setempat. Dengan menggerakan penduduk yang berdedikasi di berbagai daerah, pemerintah setempat telah mengumpulkan 13.000 liter limbah ninyak goreng dari rumah tangga dalam waktu setahun dan juga setiap tahun telah membeli limbah minyak goreng yang berasal dari pabrik pengolah makanan, restoran dsb sekitar 1.400.000.000 liter dari pedagang pengumpul. Kemudian Kyoto setiap tahunnya memproduksi bahan bakar bio-diesel berasal dari 1,5 juta liter limbah minyak goreng yang dikerjakan di tempat produksi bio-diesel berlokasi di Fushimi-ku, Kyoto. Kyoto menggunakan bahan bakar bio-diesel (kemurnian 100%) sebagai bahan bakar untuk 220 truk sampah. Pada bulan April 2000, telah dimulai penggunaan bahan bakar campuran 20% bakar bio-diesel untuk bahan bakar sekitar 80 bus kota. Menurut Bidang Perencanaan Daur Ulang, Biro Lingkungan Hidup, Pemerintah Derah Kyoto, tidak ada prefektur lain yang menggunakan bahan bakar bio-diesel sebanyak 300 kendaraan, Kota Kyoto merupakan kota yang paling banyak menggunakan bahan bakar bio-diesel di Jepang.<br />
<br />
4. Penggunaan bahan bakar bio-diesel di pertanian dan perikanan<br />
<br />
Penggunaan bahan bakar bio-diesel untuk kapal penangkap ikan, traktor pertanian, belum dilaksanakan secara besar-besaran. Beberapa telah dilaksanakan, sebagai contoh penggunaan bahan bakar bio-diesel oleh kapal penangkap ikan lokal “Kakezu-Maru", jaringan penangkap ikan yang dipunyai oleh Mr. Yosuke Matsuo, seorang anggota Koperasi Nelayan Kota Amino, Kyotango, Prefektur Kyoyo. Sejak Mei 2006, Mr. Matsuo telah mencoba menggunakan bahan bakar yang berasal dari limbah minyak goreng untuk kapalnya. Untuk wilayah ini kegiatan pengumpulan limbah minyak goreng telah dimulai. Dia penggerak kampanye lingkungan hidup di wilayahnya sebagai presiden “Council for Protection of Nakisuna ((Quartz sand) on the Kotohikihama Beach” di Amino-machi. Hal penting yang perlu dicatat bahwa bahan bakar bio-diesel merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang dapat membantu penurunan emisi karbon dioksida dan sulfur oksida. Maka dari itu Mr. Matsuo telah memutuskan untuk menggunakan bahan bakar tersebut untuk menggerakan mesin kapalnya. Kakezu-Maru biasa menempuh jarak antara Pelabuhan Ikan Asamogawa ke penempatan jaring ikan yang berjarak sekitar 1,5 km dari garis pantai. Dia juga dapat menggunakan bahan bakar bio-diesel sama seperti menggunakan bahan bakar umum sebelumnya.<br />
<br />
Penggunaan bahan bakar bio-diesel untuk traktor pertanian dapat dilihat pada projek “Nanohana Eco-life Network” di Shin Aashi dan Aito, Prefektur Shiga dan juga di Yokohama, Prefektur Aomori, Kanayama, Prefektur Yamagata dan Kita, Prefektur Akita. Di daerah tersebut bahan bakar Bio-diesel diproduksi menggunakan minyak bijian dan limbah minyak goreng.<br />
<br />
5. Promosi bahan bakar bio-diesel<br />
<br />
Sangat perlu pulikasi penggunaan bio-diesel kepada masyarakat sebagai bahan pendidikan tentang makanan, bidang pertanian, dan masalah lingkungan hidup yang akan berguna untuk keselamatan manusia dan kelestarian sumber alam di bumi. Pengembangan metoda daur ulang dan sistem sosial lingkungan hidup yang berkelanjutan akan menyumbangkan penurunan emisi karbon dioksida dan pencegahan pemanasan bumi. Yang diperlukan pertama kali adalah menarik perhatian pemerintah pusat dan daerah, sekolah dan persatuan orang tua murid, masyarakat pertanian dan perikanan, koperasi konsumen dan penduduk dalam membangun sistem sosial untuk penggunaan limbah minyak goreng.<br />
<br />
Praktek yang menarik dalam rangka penggunaan limbah minyak goreng :<br />
1) Kegiatan yang dilakukan oleh NPO, pengumpul limbah minyak goreng di Sumida-ku, Tokyo dengan cara membuat kupon yang dapat ditukar dengan tanaman untuk ditanam di hutan Prefektur Fukushima. Metode ini dapat dipraktekan untuk mengumpulkan limbah minyak goreng untuk dijadikan bahan bakar bio-diesel yang digunakan pada kegiatan pertanian dan perikanan.<br />
2) "Kupon sayur-sayuran atau beras" dan "Kupon ikan" yang diberikan kepada mereka yang menyetorkan limbah minyak goreng, dengan kupon yang terkumpul dapat ditukarkan dengan sayur-sayuran, beras dan ikan dari koperasi pertanian dan perikanan setempat.<br />
<br />
Penggunaan limbah minyak goreng dalam bidang pertanian dan perikanan menghadapi masalah tingginya biaya pengumpulan dan pemurnian. Sehingga perlu dukungan politik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pejabat berwenang yang lain. Di Jepang tidak ada subsidi harga bahan bakar yang diberikan kepada petani dan nelayan. Kebijakan baru untuk memberikan subsidi pada bidang pertanian, kehutanan dan perikanan untuk biaya pengumpulan dan pemurnian limbah minyak diperlukan adanya peraturan pemerintah untuk penurunan emisi CO2 dan perlindungan lingkungan hidup secara global. Usaha bidang perikanan sangat membantu perokonomian regional sehingga pemerintah daerah sangat diharapkan membantu dan mendukung kegiatan-kegiatan pusat pemrosesan perikanan yang terdapat di wilayah prefekturnya.<br />
</span>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-48616602875644610022009-08-20T09:54:00.000-07:002009-08-20T09:57:44.504-07:00Sampah, Emas yang Terlupakan<div style="text-align: justify;">Sumber: http://www.forum-gsmrepair.com/archive/index.php/t-509.html<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So2Abujog2I/AAAAAAAAAIw/-YDUW8IMCMU/s1600-h/Computer%28BBC%29150.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So2Abujog2I/AAAAAAAAAIw/-YDUW8IMCMU/s320/Computer%28BBC%29150.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372091144365179746" border="0" /></a>Indonesia tidak akan kekurangan sampah, sebab menurut World Bank, volume sampah di wilayah perkotaan seluruh Indonesia mencapai 10 juta ton yang akan menghasilkan 404 juta m3 potensi emisi gas metana per tahun atau kurang lebih setara Rp 118 miliar.<br />KESAN sampah adalah kotor, bau. dan berpotensi menimbulkan penyakit. Lokasi pembuangan yang kumuh, mencemari lingkungan, sehingga harus jauh dari permukiman. Sampah juga dianggap tak punya nilai ekonomis, dan justru untuk membuangnya, warga harus mengeluarkan iuran atau retribusi, mulai Rp 10.000 per bulan untuk perumahan kelas ekonomi sampai tarif yang ratusan ribu untuk perumahan elite di kota-kota besar.<br /><br />Bahkan, pemerintah melalui UU No18 tahun 2007 tentang Biaya Pengelolaan Sampah menjadi tanggungan pemerintah atau pemda yang dialokasi dalam APBN serta APBD. Tahun 2007 anggaran APBD untuk pengelolaan sampah kota-kota di Jawa Timur mencapai Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar, rata-rata mencapai 0,33 persen dari APBD.<br /><br />Sampah sering sebagai pelabelan negatif seperti di atas, bahkan untuk menganalogikan individu yang membuat onar atau kekacauan di masyarakat, dengan menyebutnya sampah masyarakat, sehingga seolah-olah sampah menjadi barang “haram dan najis”, yang hanya menimbulkan kerugian manusia.<br /><br />Citra yang sedemikian parah, ternyata tidak terjadi di Bekasi dan Bali. Pemkot Bekasi berhasil menempatkan sampah menjadi barang produktif dan memiliki kemanfaatan cukup besar bagi warganya. Mereka berhasil mengolah sampah menjadi komoditas yang layak jual.<br /><br />Majalah Gatra edisi September 2008 menulis, Pemkot Bekasi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Belanda yang sepakat membeli Rp 600.000 ton CER (certified emission reduction) sampai tahun 2019. Proyek ini sebagai realisasi dari amanat Protokol Kyoto dalam upaya mengurangi global warming.<br /><br />Pemkot Bekasi menjalankan proyek CDM (clean development mechanism) dengan membakar gas metana (CH4) yang dihasilkan dari gunungan sampah dengan mendirikan instalasi pembakaran gas (landfit gas flaring) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu Bekasi yang bekerjasama dengan PT Gikoko Kogya Indonesia.<br /><br />Teknisnya juga tidak terlalu rumit, hanya mengondisikan sampah dalam tumpukan sekitar 10 meter dan kemudian ditutup dengan plastik tebal, yang kemudian ditancapi pipa-pipa sebagai penyalur gas metana, yang dilengkapi kipas penyedot dan kemudian dialirkan ke tabung sekitar 5 meter untuk dibakar.<br /><br />Gas metana terbentuk secara alamiah, akibat dari proses pembusukan dan penguraian dan termasuk klasifikasi gas rumah kaca yang 21 kali lebih kuat dibandingkan karbondioksida (CO2) dan di TPA mengandung 60 persen gas metana dan sisanya CO2. Yang lebih menggembirakan, Pemkot Bekasi sampai kekurangan stok sampah dan harus ekspansi sampah ke Bogor, sehingga volume sampah di Bogor bisa berkurang.<br /><br />Dari hasil kerja sama ini, Pemkot Bekasi mendapat bagian 17 persen, yang 10 persen untuk biaya pengembangan persampahan dan 7 persen untuk masyarakat pemulung, termasuk juga untuk pembangunan infrastruktur sosial, misalnya sekolah.<br /><br />Indonesia tidak akan kekurangan sampah, sebab menurut World Bank, volume sampah di wilayah perkotaan seluruh Indonesia mencapai 10 juta ton yang akan menghasilkan 404 juta m3 potensi emisi gas metana per tahun atau kurang lebih setara Rp 118 miliar. Kalau potensi itu diubah menjadi energi listrik dapat menghasilkan daya sekitar 79 Megawatt.<br /><br />Jika di Bekasi masih dalam tahap rencana untuk pembangkit tenaga listrik, di TPA Suwung Bali sudah terealisasi. Dengan memanfaatkan potensi sampah sekitar 800 ton, TPA ini menerapkan teknik pengolahan sampah model Galfad (gasification landfill gas and anaerobic digestion), yang diklaim menjadi metode pertama dalam pengolahan sampah menjadi energi listrik. Gas metana di Bali ini juga disedot dan di salurkan ke dalam generator dan nantinya mampu menghasilkan listrik 106 Megawatt.<br /><br />Potensi Jawa Timur<br />Prof Dr Yulinah Trihadiningrum MappSc (Guru besar bidang Ilmu Pengolahan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Teknik Lingkungan ITS) pernah mengungkapkan, di Surabaya potensi sampah basar yang dihasilkan 1.251,4 ton.<br /><br />Sedangkan Imam Utomo (mantan Gubernur Jatim) pada tahun 2004 lalu juga mewacanakan membentuk tim pengolahan di beberapa daerah di Jatim, di antaranya Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Kota Surabaya dan Kota Malang, karena potensi sampah yang bisa dihasilkan sebesar 2 .000 ton per hari. Jika potensi sampah di kota-kabupaten se-Jawa Timur diakumulasikan, maka bukan tidak mungkin Provinsi Jawa Timur dapat memiliki pembangkit listrik baru.<br /><br />Pemkot Malang telah mulai merintis kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang dan Pemerintah Belanda untuk mengkaji dan mengolah sampah yang ada di Malang Raya, sangat mungkin untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.<br /><br />Sebab data Djojonegoro (1992) dan Wibawa (1996) menyebutkan bahwa penggunaan minyak bumi, termasuk solar atau minyak diesel sebagai bahan bakar produksi energi listrik kedepan akan semakin berkurang dan sebaliknya pemanfaatan sumber-sumber daya energi baru dan terbarukan, misalnya air, matahari, angin dan biomas mengalami peningkatan yang cukup tajam.<br /><br />Misalnya, penggunaan biomas yang menghasilkan 270 Megawatt tahun 1990, meningkat menjadi 290 Megawatt pada 2000 dan tahun 2010 diprediksi menjadi 460 Megawatt, sedangkan penggunaan minyak menghasilkan 2.210 Megawatt tahun 1990, kemudian turun menjadi 1.950 Megawatt tahun 2000 dan diprediksi turun drastis menjadi 320 Megawatt pada tahun 2010.<br /><br />Bukan sebuah utopis, jika Indonesia akan terlepas dari belitan krisis energi yang membuat listrik sering byar pet jika potensi sebagaimana contoh di atas bisa dioptimalkan.<br /><br /></div>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-84803218870653924582009-08-20T09:51:00.000-07:002009-08-20T09:54:45.230-07:00Teknologi Pengolahan Sampah<div style="text-align: justify;">Sumber: http://onlinebuku.com/category/lingkungan/<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So1_w8i0dGI/AAAAAAAAAIo/QNZXRyRJWoE/s1600-h/teknologi.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So1_w8i0dGI/AAAAAAAAAIo/QNZXRyRJWoE/s320/teknologi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372090409385489506" border="0" /></a>Sampah itu sumber uang. Tetapi caranya bagaimana? Tentu saja, tidak sulit melakukannya. Pada posting ini akan menjelaskan bagai sebuah daerah sebut saja Cilandak mengelola sampahnya dan bisa menghasilkan uang. Warga Cilandak sudah membuktikan hal itu, meskipun dengan teknologi yang sederhana. Sebut saja seorang warganya bernama Mardian (50), warga RT 03/RW 08 Kecamatan Cilandak Timur, Jakarta Selatan misalnya, telah membuktikan betapa bermanfaatnya sampah yang umumnya dianggap sebagai barang tak berharga itu. Mardian bersama warga lainnya tidak membuang sampah produksi dari rumah mereka masing-masing.<br /><br />Kecuali sampah plastik dan besi, sampah yang biasanya dibakar, dibuang ke sungai atau ke tempat penampungan sampah, kini dikumpulkan. Sisa potongan sayur atau daun pohon pelindung yang jatuh berserakan di halaman rumah, tidak lagi dibuang.<br /><br />Mardian menuturkan, tiap hari warga setempat secara sukarela mengumpulkan sampah rumah tangga, lalu ditampung di sebuah tong pengolahan sampah. Tong sampah tersebut terbuat dari drum bekas yang dilubangi dan bisa dibuka atau ditutup sesuai keperluan.<br /><br />Tong sampah yang kapasitasnya satu meter kubik itu dipasang melintang di antara dua tiang paralel setinggi satu meter, serta dilengkapi alat pemutar. Setelah tong itu penuh sampah, kemudian disiram effective microorganism (EM) 4, sejenis bakteri pengurai.<br /><br />Bahan tersebut dengan mudah didapat di apotek atau toko obat. EM dicampur dengan sedikit air lalu dimasukkan ke dalam tumpukan sampah di tong. Supaya campurannya bisa rata, tong sampah tersebut diputar seperlunya, lalu didiamkan.<br /><br />Tong sampah dalam keadaan tertutup didiamkan selama 12 hari sampai 14 hari agar bisa terurai menjadi sampah organik. Setelah itu, tong sampah dibuka dan sampah yang tadinya berupa daun-daunan atau kertas, sudah berubah menjadi pupuk organik yang digunakan untuk menyuburkan tanaman.<br /><br />Kalau mau langsung digunakan untuk tanaman di rumah, pupuk organik tersebut bisa langsung digunakan. Tetapi, jika jumlahnya cukup banyak dan bisa dijual, dapat dimasukkan ke dalam kantong plastik atau karung.<br /><br />“Untuk sementara, kami baru menggunakan pupuk hasil pengolahan sampah ini untuk tanaman di pot-pot bunga di rumah masing-masing. Rencananya, kalau produksinya sudah banyak, akan kami jual ke masyarakat sekitar”, tutur Mardian.<br /><br />Dia mengakui, teknologi tepat guna pengolahan sampah tersebut adalah hasil pembinaan dari PT Elnusa Group bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Trisakti. Untuk tahap awal, ada empat tong ajaib pengolah sampah. Masing-masing satu buah tong ditempatkan di RT 02 dan RT 04, dua lainnya di RT 03.<br /><br />Kesadaran Lingkungan<br /><br />Vice President Corporate Secretary PT Elnusa Group, Haris Syahrudin, yang ikut menyaksikan cara kerja tong ajaib pengolah sampah tersebut belum lama ini menjelaskan, teknologi tepat guna pengolahan sampah itu adalah bagian dari program pengembangan kemandirian masyarakat (P2KM). Program ini merupakan implementasi dari community development (CD).<br /><br />”Selain membina warga kurang mampu di sekitar PT Elnusa dari segi ekonomi dan sosial, kita juga melakukan pembinaan untuk kelestarian lingkungan. Penerapan tekonologi pengolahan sampah yang bekerja sama dengan Universitas Trisakti ini adalah upaya membina kesadaran lingkungan warga,” tuturnya.<br /><br />P2KM dari PT Elnusa kata dia, memang tidak berdiri sendiri. Selain diharapkan bisa mandiri secara ekonomi melalui pemberian dana bergulir untuk kegiatan usaha, P2KM juga menyadarkan masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan, bahkan diharapkan pula di antara peserta P2KM tumbuh rasa kesetiakawanan sosial.<br /><br />Ditambahkan, meskipun program pengolahan sampah itu menyangkut aspek lingkungan, tetapi diharapkan pula ada efek ekonominya.<br /><br />Misalnya, jika program pengolahan sampah itu berjalan lancar, warga bisa menghasilkan uang dari hasil penjualan pupuk organik dari sampah rumah tangga tersebut.<br /><br />Rencananya, pupuk organik hasil pengolahan sampah warga ini akan dibeli koperasi PT Elnusa dan selanjutnya dijual untuk keperluan pupuk di taman perusahaan. Bahkan, pupuk produksi warga itu dapat dijual kepada karyawan PT Elnusa untuk keperluan di rumah masing-masing.<br /><br />Teknologi pengolahan sampah ala warga Cilandak di sekitar PT Elnusa tersebut, memang sederhana, tetapi manfaatnya sangat besar. Dengan tong ajaib itu, warga bisa merawat lingkungannya dari kepungan sampah, sekaligus bisa menghasilkan uang.<br /><br />Walaupun sederhana, teknologi tepat guna tersebut patut dipertimbangkan warga lainnya, khususnya di daerah perkotaan atau kompleks perumahan, yang pusing mengurus sampah.<br /><br />Bahkan, pemerintah daerah atau kota bisa memikirkan pola penanganan sampah ala Cilandak tersebut. Siapa mau mencoba?daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-5749687209834070372009-08-20T09:49:00.000-07:002009-08-20T09:51:33.627-07:00Pemanfaatan Limbah Hutan Menjadi Sebuah Produk Mulsa OrganikSumber: http://onlinebuku.com/2009/02/01/pemanfaatan-limbah-hutan-menjadi-sebuah-produk-mulsa-organik/
<br />
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So1-6fjnVGI/AAAAAAAAAIg/_wZCarAa8hM/s1600-h/hutan.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So1-6fjnVGI/AAAAAAAAAIg/_wZCarAa8hM/s320/hutan.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372089473891259490" border="0" /></a><span>Di bidang perta</span><span>nian di hutan dan lahan terdegradasi, banyak dijumpai limbah hutan berupa bagian pohon/tumbuhan sisa hasil pemanenan hutan. Limbah ini sebagian masih layak dimanfaatkan seperti </span><span>untuk arang maupun produk-produk olahan yang lain berupa balok atau papan. Sedangkan ranting-ranting dan serasah seringkali diabaikan pemanfaatannya, padahal bagian-bagian ini masih dapat dimanfaatkan khususnya dalam upaya konservasi tanah dan air dengan menerapkan teknik mulsa vertikal. Teknik mulsa vertikal adalah pemanfaatan limbah hutan, baik yang berasal dari serasah gulma, cabang, ranting, batang maupun daun-daun bekas tebangan dengan memasukkannya ke dalam saluran atau alur yang dibuat menurut kontur pada bidang tanah yang diusahakan. Penerapan mulsa vertikal pada dasarnya selalu dikombinasikan dengan pembuatan guludan. Secara ekologis teknik ini terbukti dapat menurunkan laju aliran permukaan, erosi, dan kehilangan unsur hara. Namun demikian konsekuensinya adalah diperlukan biaya dalam penerapan teknik ini.</span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span></span></strong></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span><span id="more-289"></span></span><strong><span>TEKNIK MULSA VERTIKAL</span></strong></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>Konservasi tanah dan air merupakan upaya menempatkan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah (Arsyad, 1986). Salah satu teknik konservasi tanah dan air adalah teknik mulsa vertikal. Teknik mulsa vertikal adalah pemanfaatan limbah hutan yang berasal dari bagian tumbuhan atau pohon seperti serasah, gulma, cabang, ranting, batang maupun daun-daun bekas tebangan dengan cara memasukkannya ke dalam saluran atau alur yang dibuat menurut kontur pada bidang tanah yang diusahakan (Pratiwi, 2005). Penerapan mulsa vertikal pada dasarnya selalu dikombinasikan dengan pembuatan guludan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span></span></strong></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span></span></strong></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span>A. Penempatan Saluran</span></strong></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span>Teknik mulsa vertikal dapat dilakukan di lahan yang baru dibuka dengan tanaman sampai berumur 3 tahun maupun di hutan tanaman dengan tanaman utama yang telah membentuk tajuk (Pratiwi 2000 dan 2001). Perbedaannya adalah, di lahan yang baru dibuka mulsa vertikal ditempatkan pada saluran dengan jarak antara 5-6 meter pada lahan dengan kelerengan >15o atau dengan jarak antara saluran 10-20 meter pada lahan dengan kelerengan <15<sup>o</sup> (Tabel 1). Sedangkan di hutan tanaman, mulsa vertikal ditempatkan di bagian hilir individu tanaman (Gambar 1 dan 2).</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style=""><!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style=""><!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style=""><!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style=""> </span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>B. Pembuatan Saluran</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pembuatan saluran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">1. Saluran ditempatkan di antara pohon dengan jarak 10-20 m (kelerengan <> </span>6 meter (kelerengan >15o) (untuk areal baru dibuka) atau di bagian hilir individu tanaman (jika tanaman telah bertajuk).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">2. Tanah digali pada jalur saluran tersebut dengan kedalaman 40-80 cm dan lebar 20-100 cm, tergantung jumlah limbah yang tersedia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">3. Tanah hasil galian dibuat guludan di bagian hulu di sepanjang saluran (jika</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">kemiringan lahan > 15o) atau diletakkan di bagian hilir di sepanjang saluran</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">(jika kemiringan <> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">4. Limbah dimasukan ke dalam saluran yang telah dibuat tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>C. Bahan dan biaya yang diperlukan</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dari segi biaya, berdasarkan kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk merehabilitasi hutan seluas 1 hektar dengan menggunakan teknik mulsa vertical dengan jarak antara saluran 6 meter adalah sebesar Rp 400.000,-/ha. Sedangkan untuk mulsa vertikal yang diletakkan di bagian hilir individu tanaman diperlukan biaya sebesar Rp 600.000,-/ha. Limbah hutan dalam keadaan basah yang diperlukan untuk penerapan mulsa vertikal dengan jarak antara saluran 6 meter dan mulsa vertikal yang diletakkan di bagian hilir individu tanaman untuk areal seluas 1 ha diperlukan masing-masing 250 kwintal dan 112,5 kwintal.</p> daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-23352097226788683102009-08-20T09:47:00.000-07:002009-08-20T09:49:31.744-07:00Daur Ulang Limbah Oil SludgeSumber: http://onlinebuku.com/2009/03/18/daur-ulang-limbah-oil-slude/<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So1-galcxkI/AAAAAAAAAIY/4jBiHs6V3dY/s1600-h/oil.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 156px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So1-galcxkI/AAAAAAAAAIY/4jBiHs6V3dY/s320/oil.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372089025880180290" border="0" /></a><span style=""><span style=""><span style="">Limbah dari proses penyulingan minyak mentah dalam industri perminyakan sangatlah komplex. Limbah yang dihasilkan dari prose</span></span></span><span style=""><span style=""><span style="">s penyulingan minyak mentah dapat diklasifikasikan sebagai limbah gas, cair, dan padat. Kandungan gas yang terkandung dalam limbah tersebut seperti, volatile hydrokarbon, CO, Nox, dan Sox dapat mencemari lingkungan dan sangat berbahaya bagi lingkungan dan berbahaya bagi manusia.</span></span></span><p style="text-align: justify;"><span id="more-177"></span></p><p class="western" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""></span></span>Limbah cair dari hasil sisa proses penyulingan umumnya mempunyai kandungan minyak, bahan kimia, timbal, sulphide, phenol, dan chloride yang merupakan limbah beracun. Limbah padat yang dihasilkan dari proses penyulingan minyak disebut oil slude. Oksidasi proses yang terjadi akibat kontak antara minyak, udara dan air menimbulkan adanya sedimentasi pada dasar tangki penyimpanan, endapan ini adalah oil sludge. Oil sludge terdiri dari, minyak (hydrocarbon), air, abu, karat tangki, pasir, dan bahan kimia lainnya. Kandungan dari hydrocarbon antara lain benzene, toluene, ethylbenzene, xylenes, dan logam berat seperti timbal (Pb) pada oil sludge merupakan limbah B3 yang dalam pengelolaannya harus mengacu pada peraturan pemerintah no. 18 tahun 1999, dimana limbah B3 harus diproses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 menjadi tidak beracun dan berbahaya, karna itu harus ada aplikasikan teknik pengolahan limbah atau daur ulang yang tepat dan murah untuk menangani masalah limbah oil slude tersebut</p><p style="text-align: justify;">Pemanfaatan plasma dengan suhu tinggi (thermal plasma) adalah suatu aplikasi teknik pengolahan limbah yang tepat untuk mengatasi limbah oil slude. Thermal plasma adalah gas yang terionisasi (ionized gas), dengan suhu tinggi diatas 10.000 û. Thermal plasma dapat dibuat dengan electric arc, yang terbentuk diantara dua elektroda, dalam sebuah alat yang disebut plasma torch. Dengan memasukkan gas seperti, udara, argon, nitrogen, steam dan lain sebagainya kedalam plasma torch, atom atau molekul gas akan bertumbukan dengan elektron yang terbentuk dalam electric arc. Panas yang dihasilkan dari proses ini adalah panas dan gas yang dapat terionisasi sehingga akan memproduksi plasma dengan temperatur yang sangat tinggi. Plasma yang bertemperatur tinggi tersebut dapat dihasilkan untuk mendaur ulang limbah oil slude. Dengan plasma ini senyawa organik yang terkandung dalam oil slude dapat diuapkan, dan nantinya senyawa organik yang menguap tadi dapat dibentuk kembali dalam bentuk minyak yang dapat dimanfaatkam kembali.</p><p style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""><span style="">Temperatur yang baik untuk penguapan senyawa hidrokarbon dalam oil slude ini antara 800 sampai 1200 derajat C. </span></span></span>Kondisi dalam reaktor proses dikondisikan agar tidak terjadi proses oksidasi pada material hydrocarbon dan dapat mendukung proses pembentukan minyak pada condensator. Residu yang dihasilkan dari proses ini akan bebas dari kandungan hydrocarbon, dan siap untuk dibuang ke TPA dengan aman sehingga tidak mengganggu manusia dan lingkungan sekitar. plasma proses akan lebih efektif jika diaplikasikan pada limbah oil sludge yang memiliki kandungan hydrocarbon di atas 10%. Selanjutnya, kandungan hydrocarbon pada residu yang dihasilkan berkisar dibawah 0.01% dari total hydrocarbon. Dengan menerapkan plasma proses pada limbah oil sludge maka pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat dapat dihindari dan oil sludge dapat didaur ulang lagi menjadi minyak yang dapat dimanfaatkan lagi.</p>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-82341951245933636032009-08-20T09:45:00.000-07:002009-08-20T09:47:41.102-07:00Kertas Cantik dari Sampah Kantor<div style="text-align: justify;">Sumber: http://onlinebuku.com/2009/04/01/kertas-cantik-dari-sampah-kantor/<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So1-FDmHQFI/AAAAAAAAAIQ/qhfhDiK_4cc/s1600-h/box.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 241px; height: 233px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So1-FDmHQFI/AAAAAAAAAIQ/qhfhDiK_4cc/s320/box.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372088555852480594" border="0" /></a><span>Penggunaan kertas di perkantoran dan sekolah masih sangat ti</span><span>nggi karena belum ada barang lain yang dapat menggantikan fungsi kertas. Kertas-</span><span>kertas yang telah digunakan untuk me</span><span>nulis, mencetak, dan menggambar biasanya dibuang menjadi sampah. Disebut sampah karena nilai dari kertas tersebut berkurang karena sudah menjadi kotor, terisi tulisan atau gambar lain, dan sudah tidak dapat digunakan. Penggunaan kertas dapat dikurangi dengan cara menggunkan kertas secara efisien,<span> </span>seperti mencetak secara bulak-balik pada kertas dengan jenis huruf, besar huruf, dan besar spasi yang sudah disesuaikan agar mendapatkan penggunaan kertas yang maksimal. Walaupun penggunaan kertas telah dikelola secara efisien, perkantoran, sekolah dan lainnya tetap menghasilkan sampah kertas yang sangat besar. Perlu diingat bahwa sampah kertas menjadi urutan kedua setelah sampah organik. </span></div><p style="text-align: justify;"><span id="more-242"></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span>Karena itu daur ulang sampah kertas ini sangat dibutuhkan untuk menambah nilai dan daya guna kertas itu sendiri. Kertas yang di daur ulang biasanya menjadi bahan kerajinan tangan. berikut bahan yang digunakan untuk membuat kertas daur ulang.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">1. KERTAS BEKAS</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Setiap jenis kertas dipilah-pilahberdasarkan jenisnya masing-masing, kertas Koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">2. PEWARNA ALAM</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- <span></span>Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- <span></span>Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- <span></span>Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau pekat</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- <span></span>Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda, sekaligus aroma wangi</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- <span></span>Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapatmenghasilkan warna oranye</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- <span></span>Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- <span></span>Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- <span></span>Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">- Rumput putri malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">3. LEM KAYU</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span>Pembuatan kertas daur ulang ini tidak memerlukan bahan lain yang berharga mahal. Dapat dilihat di atas bahwa bahan pewarna yang digunakan adalah pewarna-pewarna alami yang harganya murah bahkan bisa didapatkan secara cuma-cuma. Untuk biaya penggunaan energi yang digunakan adalah biaya listrik untuk blender pada saat membuat kertas bekas menjadi bubur kertas (pulp) dan biaya penggunaan air bila air di rumah kita menggunakan air ledeng menggunakan pompa air. Pengeringan dilakukan pada saat matahari terik sehingga tidak memerlukan biaya. Bila memperhitungkan secara kasar pembuatan kertas daur ulang tersebut memerlukan biaya sebesar Rp.800, - dan biasanya toko-toko yang handicraft menjual hasil karya mereka dengan harga yang cukup tinggi sekitar Rp. 1500,- sampai Rp. 2000, - mungkin ini disebabkan pembuatan kertas daur ulang yang cukup memakan waktu. </span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span>Selain menambah pemasukan pengolahan kertas daur ulang ini memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar kita karena sampah kertas berkurang dan pengolahannya tidak menimbulkan sampah dan limbah lain yang membahayakan lingkungan. Pengolahan kertas skala kecil ini membantu berkurangnya sampah secara berkala walaupun tiap industri tidak memerlukan sampah kertas yang banyak, penggunaan kertas yang berasal dari kayu murni untuk kerajinan tangan pun berkurang secara drastic karena kertas daur ulang ini lebih menarik daripada kertas yang terbuat dari kayu murni.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span>Kertas daur ulang ini digunakan untuk kerajina tangan karena kertas daur ulang jenis ini ternyata sulit untuk menyerap tinta, karena itu penggunaan kertas daur ulang berskala kecil hanya bisa digunakan sebagai kerajinan tangan saja. Tetapi nilai jual kertas daur ulang ini lebih tinggi daripada kertas untuk menulis karena keindahan dari serat, warna, dan nilai seninya.</span></p><div style="text-align: justify;"><br /></div>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-77290666270641497852009-08-20T09:40:00.000-07:002009-08-20T09:45:41.979-07:00Kebutuhan Air Minum Bersih<div style="text-align: justify;">Sumber: http://onlinebuku.com/2009/05/12/kebutuhan-air-minum-bersih/<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So19k0M9CJI/AAAAAAAAAII/rlA9q6ltH-g/s1600-h/air2.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 250px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So19k0M9CJI/AAAAAAAAAII/rlA9q6ltH-g/s320/air2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372088001964607634" border="0" /></a>Permintaan konsumen dikenal istilah substitusi. Dimana analisis indiferensi bertanya tentang efek substitusi, yakni apabila harga suatu barang atau jasa meningkat maka konsumen akan cenderung mengganti barang atau jasa yang mahal dengan barang atau jasa yang lebih murah namun efektif. Misalnya “Air Mineral AQUA” (bukan promosi). Diterimanya AQUA oleh masyarakat luas dan wilayah penjualan yang telah menjangkau seluruh pelosok Indonesia, maka Aqua harus segera meningkatkan kapasitas produksinya.</div><p style="text-align: justify;"><span id="more-2060"></span></p><p style="text-align: justify;">Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat itu, lisensi untuk memproduksi AQUA diberikan kepada PT Tirta Jayamas Unggul di Pandaan, Jawa Timur pada tahun 1984 dan Tirta Dewata Semesta di Mambal, Bali pada tahun 1987. Hal yang sama juga diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Pemberian lisensi ini disertai dengan kewajiban penerapan standar produksi dan pengendalian mutu yang prima. Upaya ekspor dirintis sejak medio 1987 dan terus berjalan baik hingga kini mencakup Singapura, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Total kapasitas produksi dar seluruh pabrik AQUA pada saat ini adalah 1,665 milyar liter per tahun.</p><p style="text-align: justify;">Karena Aqua merupakan faktor utama pelopor air minuman yang ada di Indonesia, jadi minuman ini memiliki harga istimewa dipasaran. Peringkat 1 harga minuman yang paling tinggi dibandingkan merek-merek minuman lain seperti ron 88, al-maso’em, dll. Padahal Belakangan ini kita mungkin sudah mendengar mengenai isu maraknya AQUA palsu, seperti di bagian bawah galon muncul gumpalan warna hijau seperti lumut. Keruh sekali dan menjijikkan. Padahal masih ada beberapa galon Aqua yang isinya jernih. Padahal Aqua sudah punya nama. Katanya, Aqua jernih, segar dan selalu terjamin mutunya. Sebagai bahan untuk diketahui, penutup galon tersebut juga ada tulisannya Aqua. Di bagian tutup juga disegel pakai plastik warna biru tua bertuliskan Aqua. Hanya saja, plastik segel itu tidak rapi dan sudah sobek-sobek. Dengan demikian harga yang mahal belum tentu kita mendapat kepuasan, setidaknya kita harus tetap hati-hati dalam membeli barang.Kalau misalnya produsen minuman kemasan ini tidak bertanggungjawab mengenai masalah ini, lambat laun konsumen akan berpindah ke depot minuman lain yang lebih murah.</p><div style="text-align: justify;"><br /></div>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-5366835100506649272009-08-20T09:38:00.000-07:002009-08-20T09:40:02.236-07:00Teknik Penanganan Limbah WASTE TO PRODUCTSumber: http://onlinebuku.com/2009/07/15/teknik-penanganan-limbah-waste-to-product/<br /><br /><strong><span>Sebuah Definisi </span></strong><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Udang adalah <a title="Binatang" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Binatang"><span style="">binatang</span></a> yang hidup di perairan, khususnya sungai maupun laut atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut (seafood).</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak crustaceae yang dikenal dengan nama “udang”. Misalnya <a title="Mantis shrimp (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mantis_shrimp&action=edit&redlink=1"><span style="">mantis shrimp</span></a> dan <a title="Mysid shrimp (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mysid_shrimp&action=edit&redlink=1"><span style="">mysid shrimp</span></a>, keduanya berasal dari kelas <a title="Malacostraca (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Malacostraca&action=edit&redlink=1"><span style="">Malacostraca</span></a> sebagai udang sejati, tetapi berasal dari ordo berbeda, yaitu <a title="Stomatopoda (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stomatopoda&action=edit&redlink=1"><span style="">Stomatopoda</span></a> dan <a title="Mysidaceae (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mysidaceae&action=edit&redlink=1"><span style="">Mysidaceae</span></a>. Triops longicaudatus dan Triops cancriformis juga merupakan hewan populer di air tawar, dan sering disebut udang, walaupun mereka berasal dari <a title="Notostraca (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Notostraca&action=edit&redlink=1"><span style="">Notostraca</span></a>, kelompok yang tidak berhubungan</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Animal"><img class="alignleft" src="http://1.1.1.2/bmi/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cd/Animal_diversity_October_2007.jpg/250px-Animal_diversity_October_2007.jpg" alt="" width="107" height="129" /></a></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kerajaan<span> </span>:<span> </span><a title="Animal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Animal"><span style="">Animalia</span></a><br />Filum<span> </span>:<span> </span><a title="Arthropod" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arthropod"><span style="">Arthropoda</span></a><br />Upafilum<span> </span>:<span> </span><a title="Crustacea" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Crustacea"><span style="">Crustacea</span></a><br />Kelas<span> </span>:<span> </span><a title="Malacostraca (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Malacostraca&action=edit&redlink=1"><span style="">Malacostraca</span></a><br />Ordo<span> </span>:<span> </span><a title="Decapoda (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Decapoda&action=edit&redlink=1"><span style="">Decapoda</span></a><br />Upaordo<span> </span>:<span> </span><a title="Pleocyemata (belum dibuat)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pleocyemata&action=edit&redlink=1"><span style="">Pleocyemata</span></a><br />Infraordo<span> </span>: <span></span>Caridea</p><p class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;"><span>a.<span style=""> </span></span><span>Kurang nilai jual</span></p><p style="text-align: justify;">Limbah udang jika tidak ditangani secara tepat, akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, karena selama ini pemanfaatan limbah cangkang udang hanya terbatas untuk pakan ternak saja seperti itik dan tidak memiliki nilai jual yang tinggi, bahkan sering dibiarkan membusuk.</p><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify;"><span id="more-222"></span><!--[if !supportLists]--><span>b.<span style=""> </span></span><span>Bahan baku</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">Mengubah limbah - Proses mengubah limbah kulit udang menjadi khitin dan khitosan, <span style="">Cangkang udang mengandung zat khitin sekitar 99,1 persen. </span><span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span>c.<span style=""> </span></span><span>Produk baru</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span style="">Jika diproses lebih lanjut dengan melalui beberapa tahap, akan dihasilkan khitosan</span> <span style="">akan dihasilkan khitosan</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span style=""></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span style=""></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><strong><span>2.<span style=""> </span></span></strong><strong><span>Reduce, recycle dan reuse</span></strong></p><p style="text-align: justify;">Udang adalah komoditas andalan dari sektor perikanan yang umumnya diekspor dalam bentuk beku. Potensi produksi udang di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Selama ini potensi udang Indonesia rata-rata meningkat sebesar 7,4 persen per tahun. Data tahun 2001, potensi udang nasional mencapai 633.681 ton. Dengan asumsi laju peningkatan tersebut tetap, maka pada tahun 2004 potensi udang diperkirakan sebesar 785.025 ton. Dari proses pembekuan udang untuk ekspor, 60-70 persen dari berat udang menjadi limbah (bagian kulit dan kepala) sehingga diperkirakan akan dihasilkan limbah udang sebesar 510.266 ton.</p><p style="text-align: justify;">limbah cangkang udang jika tidak diolah atau tidak diubah menjadi produk baru maka akan merugikan karena selama ini pemanfaatan limbah cangkang udang hanya terbatas untuk pakan ternak saja seperti itik, bahkan sering dibiarkan membusuk. Limbah cangkang udang, jika tidak ditangani secara tepat, akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Maka limbah tersebut dapat diolah menjadi Produk bernilai ekonomi tinggi itu bisa dimanfaatkan sebagai obat antikolesterol, obat pelangsing tubuh, perban penghenti perdarahan, dan bahan kaus yang mampu menyerap keringat yang dapat bermanfaat. Proses dihasikkan dihasilkan khitosan yaitu :</p><p style="text-align: justify;">1. Dimineralisasi</p><p style="text-align: justify;">Limbah cangkang udang dicuci dengan air mengalir, dikeringkan di bawah sinar Matahari sampai kering, lalu digiling sampai menjadi serbuk ukuran 40-60 mesh. Kemudian dicampur asam klorida 1,25 N dengan perbandingan 10:1 untuk pelarut dibanding kulit udang, lalu dipanaskan pada suhu 90°C selama satu jam. Residu berupa padatan dicuci dengan air sampai pH netral dan selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 80°C selama 24 jam.</p><p style="text-align: justify;">2. Deproteinisasi</p><p style="text-align: justify;">Limbah udang yang telah dimineralisasi kemudian dicampur dengan larutan sodium hidroksida 3,5 persen dengan perbandingan antara pelarut dan cangkang udang 6:1. Selanjutnya dipanaskan pada suhu 90°C selama satu jam. Larutan lalu disaring dan didinginkan sehingga diperoleh residu padatan yang kemudian dicuci dengan air sampai pH netral dan dikeringkan pada suhu 80°C selama 24 jam.</p><p style="text-align: justify;">3. Deasetilisasi khitin menjadi khitosan</p><p style="text-align: justify;">Khitosan dibuat dengan menambahkan sodium hidroksida (60 persen) dengan perbandingan 20:1 (pelarut dibanding khitin), lalu dipanaskan selama 90 menit dengan suhu 140°C. Larutan kemudian disaring untuk mendapatkan residu berupa padatan, lalu dilakukan pencucian dengan air sampai pH netral, kemudian dikeringkan dengan oven suhu 70°C selama 24 jam.</p><p style="text-align: justify;">Khitosan memiliki sifat larut dalam suatu larutan asam organik, tetapi tidak larut dalam pelarut organik lainnya seperti dimetil sulfoksida dan juga tidak larut pada pH 6,5. Sedangkan pelarut khitosan yang baik adalah asam asetat.</p><p style="text-align: justify;">Pada saat ini khitosan banyak dimanfaatkan dalam bidang industri, perikanan, dan kesehatan di luar negeri, seperti untuk bahan pelapis, perekat, penstabil, serta sebagai polimer dalam bidang teknologi polimer.Setelah khitosan diperoleh, pada dasarnya semua metode pengawetan kayu, yaitu metode pengawetan tanpa tekanan, metode pengawetan dengan tekanan, metode difusi, dan sap replacement method, bisa dipakai.Aplikasi khitosan sebagai bahan pengawet kayu terbukti efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur pelapuk kayu dan beberapa jenis jamur lain, seperti Fusarium oxysporum dan Rhizoctania solani, serta meningkatkan derajat proteksi kayu terhadap rayap kayu kering dan rayap tanah. Bahkan, kayu yang diawetkan dengan khitosan dengan metode perendaman teksturnya menjadi lebih halus.Ini sesuai dengan sifat khitosan yang dapat membentuk lapisan film yang licin dan transparan. Hal tersebut menunjukkan bahwa khitosan memiliki potensi sebagah bahan finishing yang mampu meningkatkan tekstur permukaan kayu. Untuk kayu-kayu berwarna terang, seperti nyatoh kuning, sengon, ramin, dan pinus, pengawetan dengan khitosan dapat meningkatkan penampilan kayu dalam hal warna kayu menjadi lebih terang. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh zat warna karotenoid yang terdapat pada udang. Namun, untuk mendapatkan hasil yang bagus, dalam proses pengawetan harus diperhatikan mengenai kondisi kayu, metode pengawetan, jenis bahan pengawet, perlakuan sebelum pengawetan terhadap kayu, dan konsentrasi bahan pengawet.</p><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><strong><span>3.<span style=""> </span></span></strong><strong><span>Biaya</span></strong></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span>a.<span style=""> </span></span><span>Langsung </span></p><p style="text-align: justify;"><span>Dalam pengolahan produk baru tersebut dengan </span>Dimineralisasi, Deproteinisasi <span></span>Deasetilisasi khitin menjadi khitosan memerlukan peralatan yang cukup mahal, dan memerlukan bahan-bahan kimia yang tidak sedikit biayanya untuk mengolah limbah tersebu</p><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span>b.<span style=""> </span></span><span>Tak langsung</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span>Biaya tak langsung dalam pengelolaan bahan baku yaitu produk <span></span>khitosan memerlukan tenaga manusia dan itu merupakan biaya yang tak langsung, dan biaya listrik yang digunakan mengolah produk tersebut</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><strong><span>4.<span style=""> </span></span></strong><strong><span>Energy</span></strong></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span>limbah cangkang udang merupakan limbah yang dapat diperbaharui karena<span> </span>limbah tersebut dapat diolah menjadi produk baru dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi, namun jika limbah udang tidak ingin diolah atau tidak ingin diperbaharui maka limbah udang tersebut dapat digunakan hanya untuk pakan ternak saja </span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><strong><span>5.<span style=""> </span></span></strong><strong><span>Materi</span></strong></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span>Pada limbah udang tersebut merupakan bahan baku dari pembuatan obat pelangsing, antikolesterol dll yang bahan bakunya didapatkan dari cangkang udang yang telah diolah dan menjadi zat khitin dan </span><span style="">khitosan</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><strong><span>6.<span style=""> </span></span></strong><strong><span>Ekoefisiensi</span></strong></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span>Dari produk baru tersebut didapatkan hasil yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia karena dari limbah cangkang udang tersebut yang <span></span>diolah menjadi produk baru yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan juga dapat terciptanya lapangan pekerjaan.</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><strong><span>7.<span style=""> </span></span></strong><strong><span>Produk baru</span></strong></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span style="">Aplikasi khitosan sebagai bahan pengawet kayu terbukti efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur pelapuk kayu dan beberapa jenis jamur lain, seperti Fusarium oxysporum dan Rhizoctania solani, serta meningkatkan derajat proteksi kayu terhadap rayap kayu kering dan rayap tanah. Bahkan, kayu yang diawetkan dengan khitosan dengan metode perendaman teksturnya menjadi lebih halus.</span> Dan juga bisa dimanfaatkan sebagai obat antikolesterol, obat pelangsing tubuh, perban penghenti perdarahan, bahan kaus yang mampu menyerap keringat dan untuk hiasan rumah tangga (pernak –pernik)</p>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-77142378746713587592009-08-20T09:35:00.000-07:002009-08-20T09:38:20.370-07:00Pengolahan Limbah Cair Menjadi Air Bersih<div style="text-align: justify;">Sumber: http://onlinebuku.com/2009/06/30/pengolahan-limbah-cair-menjadi-air-bersih/<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So17zSlNLDI/AAAAAAAAAIA/q7fC6_QGIWU/s1600-h/air.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 198px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So17zSlNLDI/AAAAAAAAAIA/q7fC6_QGIWU/s320/air.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372086051614305330" border="0" /></a><br />Perkembangan perindustrian tekstil di kota besar sudah dimulai sejak tahun 70-an. Seiring dengan perkembangan zaman, industri tekstil semakin berkembang khususnya di perkotaan. Dalam menjalankan kegiatannya, industri tekstil banyak membutuhkan air bersih yang umumnya diambil dari tanah. Pengambilan air yang tidak terkontrol selama ini mengakibatkan berkurangnya persediaan air tanah yang dibutuhkan makhluk hidup.<br /><br />Sekarang ini, krisis air bersih mulai dirasakan masyarakat, khususnya masyarakat kota. Namun, perindustrian tekstil merupakan salah satu sumber penghasilan dan sangat diperlukan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu, solusi yang harus dilakukan adalah penggunaan air tanah yang efisien, dan mendaur ulang limbah dari buangan air limbah industri merupakan alternatif terbaik.<br /><br />Di dalam dunia industri, sebagian besar air yang telah digunakan dalam sistem produksinya akan dibuang ke lingkungan bersama-sama dengan berbagai jenis polutan yang terkandung di dalamnya. Limbah cair yang dibuang ini pun akan menyebabkan berbagai macam dampak lingkungan yang terjadi di sekitarnya.<br /><br />Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan cara mendaur ulang limbah cair tersebut, sehingga nantinya dapat diperoleh air bersih yang siap pakai. Telah ditemukan teknologi terbaru yang dapat mendaur ulang limbah cair menjadi air bersih yang siap pakai. Teknologi tersebut berasal dari MecWash System and environtmental water recycling capability yang bekerja sama dengn Aqua-Save Technologies pengolahan limbah cair.<br /><br />Proses pengolahan limbah cair ini dapat dilihat di http://www.aqua-save.co.uk/<br /><br />Dengan menggunakan sistem Aqua-Save dapat mengubah air bersih yang akan tahan lama hingga lebih dari 6 minggu dan masih dapat dipergunakan sampai sekarang. Air bersih tersebut dihasilkan dari proses penyulingan yang hanya membutuhkan waktu singkat untuk prosesnya.<br /><br />Aqua-save system merupakan metode yang paling tepat digunakan dari pada metode lainnya. Dapat menghilangkan minyak, dan bahan terkontaminasi dari limbah cair. Keseluruhan operasi yang optimal akan memberikan hasil yang diharapkan kurang dari 7 bulan. Instalasi aqua-save telah menjadi kunci permasalahan untuk coolant yang mengandung 4% minyak, sama baiknya seperti pengolahan limbah cair lainnya.<br /><br />Hasil dari proses ini adalah air bersih yang dapat diserap kemudian ditransfer menuju IBC untuk digunakan kembali dalam berbagai proses manufaktur.<br /><br />Aqua-Save didisain untuk merawat, memulihkan dan menggunakan kembali limbah cair dengan memisahkan emulsi minyak. Konsentrat limbah minyak ini yang biasanya mengandung kurang dari 5% dari volume awal merupakan material yang perlu dibuang.<br /><br />Investasi Aqua-Save System dapat menghemat biaya lebih dari £5000 per tahun.<br /><br />The investment in the Aqua-Save Technologies Waste Water Recycling Unit by Universal Engineering Company (Charlstown) Ltd is set to save the precision engineers over £5000 per year by virtually eradicating the amount of waste coolant and wash water taken off site for disposal.</div>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-73997665037500247352009-08-20T09:27:00.000-07:002009-08-20T09:35:44.895-07:00Pembuatan Pupuk Bokashi<div style="text-align: justify;">Sumber: http://onlinebuku.com/category/amdal/
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So15zxG5IGI/AAAAAAAAAH4/rJbhe3MeAWE/s1600-h/pupuk.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 225px; height: 163px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So15zxG5IGI/AAAAAAAAAH4/rJbhe3MeAWE/s320/pupuk.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372083860785406050" border="0" /></a><span style="">Pembuatan bokashi merupakan salah satu cara dalam mengangani limbah. Hal ini disebabkan bokashi dapat dibuat dari limbah pertanian. Salah satu contohnya adalah limbah log (media tanam) jamur. Pada saat panen jamur, media tanam ini akan dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan kembali, maka kemudian dilakukan percobaan pembuatan bokashi dari limbah ini. Beberapa keunggulannya pada limbah ini adalah masih tersisa akar-akar dari tanaman jamur yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, dapat diserap lebih baik, ramah lingkungan dan memperbaiki sifat fisik tanah.</span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span id="more-267"></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Pupuk Bokashi ini pertama diperkenalkan oleh usaha home industry CV Cti Mandiri yang membudidayakan jamur tiram. Kemudian mereka berusaha untuk mendapatkan nilai tambah dari limbah log jamur. Limbah ini dibuat produk baru yang berguna bagi para petani. Dimana pembuatan pupuk bokashi ini cukup mudah. Limbah log jamur dicampurkan dengan kotoran ternak, dihancurkan. Kemudian dicampurkan dengan larutan EM4 + air hingga kadar air mencapai 40%-60%. Proses dilakukan dengan pengomposan. </span><span style="">Prinsip pengomposan adalah menurunkan C/N ratio bahan organik hingga sama dengan C/N tanah (<20).></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span></span>Dari segi biaya, pupuk ini memiliki nilai jual yang baik dan lebih murah dibandingkan pupuk kimia. Karena materi yang digunakan berasal dari limbah, maka biaya bahan baku dapat ditekan, sehingga biaya produksi tidak besar. Harga pupuk bokashi ini rata-rata adalah Rp. 1000,00. Sedangkan harga pupuk kimia adalah sekitar Rp. 2000,00. Pupuk bokashi termasuk dalam pupuk alami, sehingga dapat diserap tanah dengan baik, dan dapat memperbaiki struktur tanah, walaupun hanya mengandung sedikit semua unsur hara yang dibutuhkan tanah. Pupuk alami ini juga dapat diterima oleh lingkungan dengan baik, karena terbuat dari alam. Pupuk kimia mengandung unsur hara yang tinggi, namun tergantung pada jenis unsur hara yang dibutuhkan. Pupuk ini dibuat oleh pabrik, pemakaian jangka panjang membuat lapisan keras tanah dan tidak dapat memperbaiki kerusakan fisik dan kimia tanah. Pupuk ini dapat merusak lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan kimia. </span></p></div>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-72582680171475255202009-08-20T09:24:00.000-07:002009-08-20T09:26:53.815-07:00Pendekatan Bisnis & Pengolahan Limbah Peternakan Sapi Menjadi Produk yang Memiliki Nilai GunaSumber: http://onlinebuku.com/2009/01/31/pendekatan-bisinis-dan-pengolahan-limbah-peternakan-sapi-menjadi-produk-yang-memiliki-nilai-guna/comment-page-1/#comment-1379<br /><br /><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So15JBZytPI/AAAAAAAAAHw/xM84C915qUo/s1600-h/sapi.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 283px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So15JBZytPI/AAAAAAAAAHw/xM84C915qUo/s320/sapi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372083126425269490" border="0" /></a><span style="">Perkembangan industri dan pola kehidupan masyarakat modern berhubungan langsung dengan peningkatan kebutuhan barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber energi, dan sumber daya alam. Penggunaan sumber daya alam secara besar-besaran tanpa mengabaikan lingkungan mengakibatkan berbagai dampak negatif yang terasa dalam waktu yang relative cepat maupun dalam jangka panjang. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu upaya dan pola pendekatan dalam pemanfaatan sumber daya alam yaitu suatu pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.</span></div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style=""><span id="more-288"></span>Limbah dan emisi merupakan hasil yang tak diinginkan dari kegiatan industri. Sebagian besar industri masih berkutat pada pola pendekatan yang tertuju pada aspek limbah. Pihak industri mungkin masih belum menyadari bahwa sebenarnya ”limbah” sama dengan ”keuntungan” atau pengertian tentang limbah yang terbalik, artinya bahwa limbah merupakan biaya yang harus dikeluarkan dan mengurangi keuntungan. Memang benar bahwa dengan mengabaikan persoalan limbah, keuntungan tidak akan berkurang untuk jangka pendek. Pihak industri yang demikian mungkin belum melihat factor biaya yang berkaitan dengan ”image” perusahaan dan tuntutan pembeli yang mensyaratkan pengelolaan lingkungan dengan ketat. Peluang bisnis pun lepas karena mengabaikan aspek lingkungan.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Usaha peternakan sapi perah, dengan skala lebih besar dari 20 ekor dan relatif terlokalisasi akan menimbulkan masalah terhadap lingkungan, tentang batasan usaha peternakan yang harus melakukan evaluasi lingkungan). Populasi sapi perah di Indonesia terus meningkat dari 334.371 ekor pada tahun 1997 menjadi 368.490 ekor pada tahun 2001 dan limbah yang dihasilkan pun akan semakin banyak. Satu ekor sapi dengan bobot badan 400–500 kg dapat menghasilkan limbah padat dan cair sebesar 27,5-30 kg/ekor/hari. Limbah peternakan umumnya meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan, baik berupa limbah padat dan cairan, gas, ataupun sisa pakan. Limbah peternakan adalah semua buangan dari usaha peternakan yang bersifat padat, cair dan gas. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam fase padat (kotoran ternak, ternak yang mati atau isi perut dari pemotongan ternak). Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau berada dalam fase cair (air seni atau urine, air pencucian alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas atau berada dalam fase gas.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style=""></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraph"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span>1.<span style=""> </span></span></span><span style="">Konep <em>Reduce, Reuse, Recycle</em></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Penerapan konerp 3R dalam pengolahan limbah peternakan sapi ini bisa menjadi suatu solusi bagi peternak-peternak sapi yang berinovasi untuk melakukan <em>waste to product. </em><span class="fullpost">Aktifitas 3R (<em>reduce, recycle, reuse</em>) merupakan dasar dari berbagai usaha untuk megurangi limbah dan mengoptimalkan proses produksi. Reduce berarti menggunakan input yang lebih sedikit, termasuk bahan baku dan energy, sehingga pengaruhnya terhadap lingkungan hidup menjadi lebih kecil karena limbah produksi yang dihasilkan juga lebih sedikit. </span>Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraphCxSpFirst"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span>2.<span style=""> </span></span></span><span style="">Definisi</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><span style="">Produk baru adalah segala sesuatu yangdapat ditawarkan ke pasar yang berasal dari suatu penggunaan produk sehingga didapatkan nilai jual sampingan dari nilai jual utama. Dalam pengolahan limbah cair sapi ini, ternyata dapat di gunakan menjadi bahan-bahan yang dapat mendukung kegiatan pertanian.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><span style="">Bahan baku adalah segala sesuatu yang mendukung suatu kegiatan produksi yang menjadi bahan utama dalam pembuatan produk tersebut.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><span style="">Ekologi Industri adalah proses industri alur tertutup, yang berarti bahwa buangan industri menjadi masukan proses industri lain. Ini berbeda dengan alur terbuka, di mana sumberdaya dan modal yang ditanam bergerak melalui sistem dan menghasilkan buangan yang tidak terpakai. </span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><span style=""></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><span style=""><!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraphCxSpLast"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span>3. <span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="">Energi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Pengolahan limbah sapi dapat menghasilkan suatu energy yang dapat digunakan sebagai sumber energy alternative yang bersifat renewable. Contohnya adalah biogas. </span><span style="">Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang bisa menjawab kebutuhan akan energi sekaligus dapat menyediakan kebutuhan hara tanah dalam suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Biogas yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai sumber energi kompor gas dan lampu penerangan. Analisa dampak lingkungan dari lumpur keluaran dari digester menunjukkan penurunan COD sebesar 90% dari kondisi bahan awal dan pebandingan BOD/COD sebesar 0,37 lebih kecil dari kondisi normal limbah cair BOD/COD=0,5. Analisa<span> </span>unsur utama N, P dan K menunjukkan tidak ada perbedaan nyata bila dibandingkan dengan pupuk kompos. Hasil ini belum termasuk hasil samping berupa pupuk cair/padat. Pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pada industri kecil berbasis pengolahan hasil pertanian diharapkan dapat memberikan <em>multiple effect</em> dan dapat menjadi penggerak dinamika pembangunan pedesaan. Selain itu, dapat juga dipergunakan untuk meningkatkan nilai tambah dengan cara pemberian <em>green labelling</em> pada produk-produk olahan yang di proses dengan menggunakan <em>green energy.</em> Sistem Integrasi Tanaman-Ternak pada dasarnya juga dapat disinergikan dengan pengembangan biogas ini.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span><!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoListParagraph"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span>4.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><em><span style="">New Product</span></em><span style=""> (produk baru)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style=""><span> </span></span><span style="">Limbah-limbah yang dihasilkan, baik limbah padat maupun cair dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Limbah padat diproses menjadi pupuk organik (Fine Compost) yang dimanfaatkan untuk tanaman di persawahan ataupun di lahan kering, sehingga lahan, di samping hasil utama berupa padi dan palawija, juga menghasilkan jerami yang dimanfaatkan sebagai pakan sapi. Kolam ikan, di samping menghasilkan ikan, juga menghasilkan lumpur kolam untuk bahan pembuatan kompos. Dengan demikian tidak ada limbah yang terbuang langsung ke lingkungan.</span></p><div style="text-align: justify;"><br /></div>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-27158974250481407982009-08-20T09:21:00.000-07:002009-08-20T09:24:13.303-07:00Pemanfaatan limbah alumunium foil dan shuttlecock<div style="text-align: justify;">Sumber: http://onlinebuku.com/2008/11/11/pemanfaatan-limbah-alumunium-foil-dan-shuttlecock/comment-page-1/#comment-1382<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So14caQiEDI/AAAAAAAAAHo/EEDveyGUXCI/s1600-h/aluminium.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 180px; height: 134px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So14caQiEDI/AAAAAAAAAHo/EEDveyGUXCI/s320/aluminium.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372082360003203122" border="0" /></a><span style="">Aktivitas bisnis dengan “komoditi” limbah bukan hal yang baru lagi. Namun seiring waktu, jenis kategori limbah yang bisa dibisniskan juga terus bertambah. Limbah plastik, misalnya, awalnya orang hanya tertarik menekuni bisnis limbah plastik non-film, seperti botol plastik beka</span><span style="">s minumandan bekas ember.</span><br /><span style="">Namun belakangan limbah plastik yang semula masuk kategori sampah (seperti bekas plastik kresek dan plastik tipis lainnya) sudah mulai dimanfaatkan dan diolah untuk menjadi bahan baku pembuatan plastik. Salah satu pengusaha yang menekuni bisnis plastik sampah ini adalah Herman Sutirto.</span><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Seperti pada umumnya bisnis limbah, pengolahan limbah sampah plastik milik Herman ini memiliki dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. Dari sisi ekonomi bisnis ini jelas memiliki <em><span style="">added value</span></em> tinggi. Dari sisi soial, bisnis ini bisa membuka lapangan kerja bagi para pemulung, penampung, bandar sampah plastik, maupun para pemasok yang berhubungan langsung dengan perusahaan daur ulang sampah. Dari sisi lingkungan, bisnis ini bisa mengurangi bahkan memecahkan masalah penumpukan sampah plastik. Padahal jenis sampah ini tidak bisa diuraikan sehingga akan menjadi polutan yang berbahaya bagi tanah. </span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Untuk menimbulkan efek <em><span style="">multiplier</span></em> yang lebih besar Herman bahkan sudah melangkah lebih jauh lagi dengan menggandeng BE BOSS untuk mewaralabakan bisnisnya. Sehingga dengan semakin banyaknya jenis bisnis ini secara otomatis akan menciptakan duplikasi yang lebih cepat dalam dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan seperti yang telah disebutkan di atas. </span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Pemanfaatan limbah yang relatif baru adalah limbah alumunium foil. Di tangan Slamet Riyadi limbah alumunium foil bisa disulap menjadi barang kerajinan. Sudah pasti setelah melalui olah kreasi limbah alumunium foil yang berasal dari bekas kemasan makanan atau minuman ringan, tube pasta gigi, pestisida dan sejenisnya ini memiliki <em><span style="">added value</span></em> yang sangat besar. Slamet secara jujur menyebutkan keuntungan menekuni bisnis ini bisa tembus 100%. Sementara itu jika dilihat dari dimensi sosialnya, usaha yang digeluti Slamet ini bisa membuka lapangan kerja baru bagi para ibu rumah tangga, dan orang-orang lansia di lingkungan sekitar Slamet. Dari sisi lingkungan, dengan adanya bisnis ini kemasan-kemasan makanan dan minuman ringan, kemasan pasta gigi, pestisida, susu dan lain sebagainya tidak akan berserakan lagi. Itu sebabnya, usaha yang didirikan pria kelahiran Cirebon ini juga mendapat dukungan positif dari LSM Lingkungan.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Lain lagi kejelian T. Yustina, pemimpin sekaligus pengajar Lembaga Pendidikan Jaya Beauty School. Ketika ia melihat <em><span style="">shuttlecock</span></em> berserakan di lapangan bulu tangkis timbul idenya untuk mengubahnya menjadi kerajinan ondel-ondel yang eksotik. Sebelum ia mewujudkan idenya ini, hampir-hampir <em><span style="">shuttlecock</span></em> bekas ini tidak memiliki nilai ekonomis. Karena tertarik dengan ide kreatifnya ini, sejumlah instansi ikut memberikan perhatian dan dukungan terhadap usaha Yustina, di antaranya pemberian <em><span style="">stand</span></em> gratis dari Pemda DKI ketika berlangsung suatu pameran di wilayah ini. Keterampilan mengubah <em><span style="">shuttlecock</span></em> menjadi kerajinan ini juga ia tularkan kepada anak-anak yang tidak mampu secara gratis. </span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Dalam soal menyulap limbah menjadi karya seni, Erwan dan Nurus tidak mau ketinggalan. Lebih unik lagi, Erwan dan Nurus memanfaatkan daun-daun yang benar-benar tidak memiliki nilai ekonomis. Daun-daun berserakan yang mengotori jalan dan pekarangan ini diubahnya menjadi berbagai kerajinan.<br />Namun sebagai sebuah karya seni, daun memiliki sifat rapuh sehingga harus dibarengi dengan bahan-bahan tambahan lainnya. Fungsi daun dalam seni yang diciptakan Erwan dan Nurus adalah sebagai hiasan. Kesan antik dan etnik langsung terlihat dalam karya seni Erwan dan Nurus. Lantaran kesan antik dan etnik ini keduanya berencana untuk mengekspor karyanya ke Dubai.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Yang secara ekonomi paling merasa tertolong dalam memanfaatkan barang bekas atau limbah ini adalah Joko Santosa dari Yogyakarta. Sempat bangkrut ketika menggeluti bisnis penggilingan padi, kehidupan Joko sontak berubah setelah mengubah haluan bisnisnya dengan menjadi juragan kertas bekas.<br />Bukan hanya tungku dapur keluarganya saja yang bisa berdiri tegak dan mengepul tiap hari, 40 tenaga kerjanya pun ikut menikmati manisnya bisnis ini. Tetapi sebelum mengecap manisnya hasil, Joko memulainya dari bawah. Mula-mula ia bergerilya mencari kertas dari pasar ke pasar. Selain masih sulit mengumpulkan kertas dalam jumlah yang besar, penjualannya pun tidak mudah. Maklum, ketika ia merintis usaha itu pada 1993, belum banyak perusahaan yang mendaur ulang kertas. </span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Alah bisa karena biasa, lancar kaji karena diulang. Itu juga yang dialami Joko dalam menggelindingkan bisnisnya. Dengan semakin bertambahnya waktu, membuat “penciuman” Joko tajam untuk melihat peluang-peluang bisnis kertas bekas. Joko berpikir, bahwa dirinya tidak secara terus menerus bergerilya dari pasar ke pasar jika ingin bisnis maju. Ia mulai melirik kertas-kertas bekas di kantor-kantor pemerintah maupun swasta. Kantor jelas merupakan tempat berburu kertas bekas yang ideal. Tetapi ternyata tak mudah untuk mendapatkan kertas-kertas bekas dari kantor, lantaran banyak dokumen-dokumen penting yang tidak bisa sembarangan tersebar ke publik. Inilah tantangan Joko. Namun ia tak menyerah. Ia yakin, sekali berhasil pasti keberhasilan lainnya akan segera menyusul.<br />Benar saja. Ketika ia berhasil membeli kertas bekas dari kantor Bulog, kantor-kantor yang lain pun dengan mudah diyakinkan untuk menjual kertas bekas kepadanya. Sejak itu, bisnis terus berkibar. Bagaimana tidak, ia membeli dengan harga rendah tetapi menjual dengan harga tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh bisa di atas 100%. Ketika muncul pesaing-pesaing baru pun, bisnis Joko tak tergoyahkan. Namu ia akui, dengan semakin banyak pesaing membuat profitnya tergerus. Hukum ekonomilah yang bekerja, ketika banyak pemasok maka perusahaan daur ulang kertas bekas akan memilih pemasok yang memiliki harga terendah. Maka secara otomatis Joko akan mengurangi profitnya agar bisa tetap kompetitif. </span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Dari gambaran di atas kita bisa melihat bahwa berbisnis limbah dari hari ke hari akan terus berkembang. Saat ini masih banyak sampah yang kelihatannya tak bernilai, bahkan menimbulkan permasalahan. Namun sejatinya, dengan kejelian sampah-sampah tersebut bisa dimanfaatkan baik sebagai bahan baku sebuah industri maupun sebagai bahan baku barang-barang kerajinan.</span></p>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-35215119497880270772009-08-20T09:18:00.001-07:002009-08-20T09:20:29.392-07:00Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan TernakSumber: http://onlinebuku.com/2009/01/02/pemanfaatan-onggok-fermentasi-sebagai-pakan-ternak/comment-page-1/#comment-1384<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So13pmwvAqI/AAAAAAAAAHg/Rf28UNvMPRU/s1600-h/onggok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 114px; height: 84px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So13pmwvAqI/AAAAAAAAAHg/Rf28UNvMPRU/s320/onggok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372081487186166434" border="0" /></a>Produksi tahu, tempe, tapioca, kecambah, dan huller penggilingan padi pada umumnya banyak diusahakan sebagai industri kecil dan industri rumah tangga seperti pembuatan minyak kelapa di pedesaan. Limbah atau sisa ampasnya masih banyak yang dipasarkan mentahan belum diolah menjadi komoditi produk yang memiliki nilai tambah produksi di pedesaan. Kadang ampas atau limbah produksi pada musim basah tidak laku dijual dan membusuk menjadi kotoran yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Begitu juga sisa-sisa limbah sayuran pasar setiap hari hanya menimbulkan kotoran, belum termanfaatkan dan jumlahnya cukup banyak.<br />Salah satunya ampas yang tidak terpakai adalah onggok. Onggok yang berasal dari ubi kayu merupakan hasil ikutan padat dari pengolahan tepung tapioka. Sebagai ampas pati singkong (ubi kayu) yang mengandung banyak karbohidrat, onggok dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, nilai gizi yang terkandung pada onggok adalah protein 3,6%; lemak 2,3%;air 20,31 % dan abu 4,4%.<p style="text-align: justify;">Hasil ikutan tanaman ubi kayu sebesar 54,2% digunakan untuk pangan dan sisanya sebesar 19,7% untuk bahan baku industri seperti tepung tapioka, untuk industri pakan ternak (1,8%) dan industri non pangan lainnya (8,5%) serta dieksport (15,8%). Hasil ikutan ubikayu yang banyak digunakan sebagai pakan ternak adalah onggok, dan gaplek afkir. Onggok merupakan hasil ikutan pengolahan agro industri tepung tapioka yang jumlahnya mencapai 19,7% dari total produksi ubi kayu nasional.<br />Pemanfaatannya sebagai bahan baku pakan dibatasi oleh rendahnya kandungan protein. Onggok hanya digunakan sebagai sumber energi. Salah satu teknologi alternatif dalam upaya peningkatan pemanfaatan onggok sebagai bahan baku pakan ternak, yaitu dengan mengubahnya menjadi produk yang bermutu melalui proses fermentasi. Fermentasi dilakukan secara semi padat dengan menggunakan Aspergillus niger sebagai inokulum dan campuran urea dan amonium sulfat sebagai sumber nitrogen anorganik. Nilai gizi dari produk tersebut dievaluasi dengan percobaan pemberian pakan menggunakan 144 ekor ayam pedaging umur tiga hari dengan 3 perlakuan pakan yaitu 0 (kontrol), 5,0 dan 10,0% onggok terfermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein sejati onggok terfermentasi meningkat dari 2,2 menjadi 18,4%. Penggunaan10,0% onggok terfermentasi dalam ransum selama 4 minggu percobaan ternyata tidak berpengaruh terhadap pertambahan bobot hidup, konsumsi dan konversi pakan, persentase bobot karkas, bobot hati dan rempela.</p>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-81699379517153521532009-08-20T09:16:00.000-07:002009-08-20T09:17:51.820-07:00Daur Ulang Sampah Plastik Bisnis yang Menjanjikan dan Ramah LingkunganSumber: http://onlinebuku.com/2008/11/25/daur-ulang-sampah-plastik-merupakan-bisnis-yang-menjanjikan-serta-ramah-lingkungan/comment-page-1/#comment-1385<br /><br /><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So13Fng8NcI/AAAAAAAAAHY/xe4wdhWKlgU/s1600-h/limbah_plastik.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 90px; height: 120px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So13Fng8NcI/AAAAAAAAAHY/xe4wdhWKlgU/s320/limbah_plastik.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372080868913067458" border="0" /></a><span style=""><span style=""><span style="">Sampah </span></span></span><span style=""><span style=""><span style="">plastik merupakan fenomena yang tidak dapat terhindarkan hampir dis</span></span></span><span style=""><span style=""><span style="">etiap penjuru lingkungan terdapat sampah plastik.<span style=""> </span></span><span style="">Sampah plastik dari sektor pertanian saja setiap tahun mencapai 100 juta ton. Dengan jumlah sebanyak itu kita bisa membungkus bola bumi yang kita tinggali ini <strong><a href="http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/pengetahuan.htm"><span style="">sepuluh kali lipat</span></a></strong>. benar-benar jumlah yang amat berlebihan mengingat angka di atas barulah sampah dari sektor pertanian saja.</span></span></span></div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span id="more-127"></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Dan sampah plastik selama ini benar-benar hanya dilihat sebagai sampah semata. Hampir-hampir tidak ada yang bisa melihat sisi positif pada sampah plastik, bahkan pemulung pun enggan mengumpulkannya. Padahal sejatinya, sampah plastik ini bisa didaur ulang menjadi bahan baku pembuatan plastik. Permintaan terhadap bahan baku ini pun sangat besar sehingga pabrik pembuatan plastik sering kehabisan stok bahan baku.<br />Belum lagi kalau dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerjanya. Dalam bisnis ini banyak pihak yang bisa terlibat di dalamnya. Misalnya pemulung, penampung, bandar sampah plastik bekas, maupun pemasok ke perusahaan daur ulang sampah plastik.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Di dalam perusahaan/pabrik daur ulang sampah plastik sendiri banyak menampung tenaga kerja dari mulai: tenaga sortir plastik, tenaga giling, tukang pres, tukang jemur, tenaga pengepakan/packing sampai staf administrasi dan keuangan, mereka semua mendapatkan upah yang cukup lumayan dan memadai untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. </span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Usaha daur ulang plastik, juga sangat berperan dalam membantu dan memelihara kebersihan lingkungan. Berbagai sampah plastik tersebut jika dibiarkan akan menjadi timbunan sampah, yang lama-kelamaan merupakan ancaman bencana yang berbahaya, seperti yang belum lama ini terjadi. Berbagai sampah plastik tersebut tidak dapat terurai sehingga tidak ramah atau berbahaya bagi lingkungan.Perspektif bisnis, sosial dan lingkungan inilah yang mendasari Ir Herman Sutirto, MSc mendirikan <strong>PLASSBEK</strong>, akronim dari dari <strong>PLAS</strong>-tik <strong>BEK</strong>-as.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Kegiatan bisnisnya dimulai 8 Mei 2004. Awalnya <strong>PLASSBEK </strong>hanya melakukan usaha jual-beli plastik daun (plastik lembaran bersih saja). Plastik daun yang kotor dicuci, kemudian dijemur dan langsung dijual, belum menggunakan mesin giling/crusher.<br />Awal Februari 2005, PLASSBEK mulai memproduksi (menggiling plastik daun/lembaran). Bahkan PLASSBEK bergerak lebih jauh lagi dengan menggandeng BE B.O.S.S. untuk pengembangan usaha ini melalui skema <em>franchise</em>. Saat ini perusahaan hanya memproduksi/menggiling plastik kelompok film grade yaitu plastik daun/plastik lembaran saja.</span></p><div style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Jenis usaha daur ulang sampah plastik merupakan salah satu usaha yang handal dan fleksibel, di mana d permintaan pasar terus meningkat, mengingat hampir semua perusahaan/pabrik biji/pellet plastik daur ulang plastik maupun produk - jadi <em>(End Product)</em> membutuhkan bahan baku plastik daur ulang yang cukup tinggi .<br />Bahkan pasar dari hasil daur ulang plastik ini bukan hanya di dalam negeri, karena pasar mancanegara justru banyak mencari bahan baku ini. Di pasar Internasional PET daur ulang memiliki nama PET Flakes/PET Regrind dengan size 10 mm. Pasar ekspor menyerap jauh lebih besar daripada pasar domestik. Negara yang banyak memanfaatkan PET Flakes adalah: Taiwan, India, Vietnam, Pakistan, RRC.</span></div><p style="text-align: justify;"><span style=""></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Tetapi pasar dalam negeri sendiri pun sampai saat ini masih kekurangan pasokan. Untuk pasar domestik, pada umumnya terbagi menjadi 2 kelompok plastik daur ulang, yaitu: kelompok film grade dan non-film grade seperti sampah plastik lembaran kemasan makanan (kantong gula, tepung, dan lain-lain), kantong belanja (kresek), kantong sampah, pembungkus tekstil, tas, garmen, pembungkus rokok, pembungkus baju/kaos, karung plastik, dan lain-lain. Untuk non-film grade ada botol air mineral, juice, saos, minyak goreng, kosmetik, shampoo, oli, tutup botol, krat botol, ember, mainan, tong sampah, container, pipa PVC, kabel listrik, selang air, plastik gelombang, dan lain-lain.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="">Semua pabrik plastik daur ulang (<em>recycling</em>) membutuhkan plastik-plastik bekas (sampah plastik) baik dari kelompok film grade (plastik daun) maupun dari non-film grade. Plastik-plastik tersebut sebagai bahan utama/campuran untuk diproses daur ulang menjadi biji/pellet plastik, sehingga dikenal dengan nama biji/pellet plastik daur ulang. Hal ini hanya untuk membedakan dengan biji plastik original (asli).<br />Karena biji plastik asli sebagian besar masih impor, sehingga harganya cukup mahal (tergantung dolar dan harga minyak dunia). Maka biji/pellet plastik daur ulang dapat menjadi suatu alternatif, dengan harga yang sangat kompetitif. Dan tentu saja bisnis ini sangat prospektif.</span></p><div style="text-align: justify;"><br /></div>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-17400393609635725402009-08-20T09:10:00.000-07:002009-08-20T09:15:16.216-07:00Pemanfaatan Jerami Menjadi Kompos Jerami<div style="text-align: justify;">Sumber: http://onlinebuku.com/2009/01/08/pemanfaatan-jerami-menjadi-kompos-jerami/comment-page-1/#comment-1388<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So12Tofr5MI/AAAAAAAAAHQ/YTj8STHMBuU/s1600-h/3073408781_5e0f7a1f80_m.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 240px; height: 206px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So12Tofr5MI/AAAAAAAAAHQ/YTj8STHMBuU/s320/3073408781_5e0f7a1f80_m.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372080010182780098" border="0" /></a><span style=""><span style="">Tanah dinyatakan subur bila dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah cukup dan seimbang serta mempunyai aerasi </span></span><span style=""><span style="">yang optimum. Tanah yang terus menerus dita</span></span><span style=""><span style="">nami tingkat kesuburan tanahnya akan semakin berkurang karena sebagian besar hara yang terdapat didalamnya akan diangkut keluar oleh tanaman. Hara yang ditambahkan dari pupuk melalui pemupukan merupakan suplai terbesar dari suatu sistem tanah. Unsur hara yang ada di dalam tanah sangat dibutuhkan tanaman untuk dapat hidup dan berkembang biak. Dengan bantuan energi dari sinar matahari, hara dari dalam tanah ditambah dengan karbon dioksida dari udara ini diubah menjadi senyawa komplek untuk membentuk batang, daun, dan bulir-bulir padi/beras. Padi/beras akan dipanen dan dibawa ke tempat lain, sedangkan jerami sisa-sisa panen umumnya dibakar.</span></span></div><p style="text-align: justify;"><span id="more-269"></span></p><p style="text-align: justify;"><span style=""><span style="">Jerami yang dihasilkan dari sisa-sisa panen sebaiknya jangan dibakar, tetapi diolah menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke tanah. Kompos jerami ini secara bertahap dapat menambah kandungan bahan organik tanah, dan lambat laun akan mengembalikan kesuburan tanah.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style=""><span style="">Dilihat dari segi recycle, tentu sangatlah jelas bahwa limbah jerami dapat didaur ulang kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat khususnya bagi penyediaan unsur hara tanah, dari segi reuse, penggunaan limbah jerami dapat dipergunakan secara terus menerus untuk dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanah, dilihat dari segi reduce, dengan menggunakan limbah jerami dapat mengurangi tingkat polusi, karena penggunaan limbah jerami dapat menimbulkan polutan apabila dibakar sehingga dapat menimbulkan polusi udara dan dapat berakibat pada pemanasan global yang akan berakibat buruk pada bumi kita.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style=""><span style="">Dengan mengolah kembali limbah jerami menjadi kompos, kita dapat menghemat pembelian pupuk organik. Jika kita membandingkan pupuk organik sebanyak 1 kg dengan harga Rp.2000-7500 , dengan pupuk kompos jerami 1 kg yang dapat dibuat sendiri dengan biaya operasional Rp 0, ,maka dapat menghemat biaya operasional lahan sebesar Rp. 2000-7500 per 5 meter persegi lahan. </span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style=""><span style="">Pembuatan pupuk jerami hanya mempergunakan teknologi fermentasi. Selama masa fermentasi akan terjadi proses pelapukan dan penguraian jerami menjadi kompos. Selama waktu fermentasi ini akan terjadi perubahan fisik dan kimiawi jerami. Proses pelapukan ini dapat diamati secara visual antara lain dengan peningkatan suhu, penurunan volume tumpukan jerami, dan perubahan warna.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style=""><span style="">Suhu tumpukan jerami akan meningkat dengan cepat sehari/dua hari setelah inkubasi. Suhu akan terus meningkat selama beberapa minggu dan suhunya dapat mencapai 65-70 oC. Pada saat suhu meningkat, mikroba akan dengan giat melakukan penguraian/dekomposisi jerami. Akibat penguraian jerami, volume tumpukan jerami akan menyusut. Penyusutan ini dapat mencapai 50% dari volume semula. Sejalan dengan itu wana jerami juga akan berubah menjadi coklat kehitam-hitaman. Kompos jerami yang sudah memiliki ciri-ciri demikian berarti sudah cukup matang dan siap diaplikasikan ke sawah. Kompos jerami diaplikasikan di tempat di mana jerami tersebut diambil.</span></span></p>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5132348543622347100.post-67541789150197429292009-08-20T09:03:00.000-07:002009-08-20T09:10:29.181-07:00Limbah Tahu Cair Menjadi BiogasSumber: http://onlinebuku.com/2009/01/15/limbah-tahu-cair-menjadi-biogas/comment-page-1/#comment-1393<br /><br /><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So11UE34r3I/AAAAAAAAAHI/zM3Ml5ISc2E/s1600-h/biogas.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 237px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3KwVQD9zBx0/So11UE34r3I/AAAAAAAAAHI/zM3Ml5ISc2E/s320/biogas.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372078918288846706" border="0" /></a>Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Indonesia. Proses produksi tahu menhasilkan 2 jenis limbah, limbah padat dan limbah cairan. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.</div><p style="text-align: justify;"><span id="more-276"></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Banyak pabrik tahu skala rumah tangga di Indonesia tidak memiliki proses pengolahan limbah cair. Ketidakinginan pemilik pabrik tahu untuk mengolah limbah cairnya disebabkan karena kompleks dan tidak efisiennya proses pengolahan limbah, ditambah lagi menghasilkan nilai tambah. Padahal, limbah cair pabrik tahu memiliki kandungan senyawa organik tinggi yang memiliki potensi untuk menghasilkan biogas melalui proses an-aerobik. Pada umumnya, biogas mengandung 50-80% metana, CO2, H2S dan sedikit air, yang bisa dijadikan sebagai pengganti minyak tanah atau LPG. Dengan mengkonversi limbah cair pabrik tahu menjadi biogas, pemilik pabrik tahu tidak hanya berkontribusi dalam menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan pendapatannya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar pada proses pembuatan tahu.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Bahan baku yaitu dali limbah tahu cair menjadi Biogas</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportEmptyParas]--></p><p style="text-align: justify;" class="MsoBodyTextIndent">Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih. Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai. Sumber limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai, pencucian peralatan proses, pencucian lantai dan pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuat tahu kira-kira 15-20 l/kg bahan baku kedelai, sedangkan bahan pencemarnya kira-kira untuk TSS sebesar 30 kg/kg bahan baku kedelai, BOD 65 g/kg bahan baku kedelai dan COD 130 g/kg bahan baku kedelai (EMDI & BAPEDAL, 1994).</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Pada industri tempe, sebagian besar limbah cair yang dihasilkan berasal dari lokasi pemasakan kedelai, pencucian kedelai, peralatan proses dan lantai. Karakter limbah cair yang dihasilkan berupa bahan organik padatan tersuspensi (kulit, selaput lendir dan bahan organik lain).</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Industri pembuatan tahu dan tempe harus berhati-hati dalam program kebersihan pabrik dan pemeliharaan peralatan yang baik karena secara langsung hal tersebut dapat mengurangi kandungan bahan protein dan organik yang terbawa dalam limbah cair. Proses produksi</p><p style="text-align: justify;"><!--[if !supportEmptyParas]--></p><p style="text-align: justify;"><!--[if !supportEmptyParas]--></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportEmptyParas]--></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">2.<span> </span>Penerapan Prinsip 3R pada Proses Pengolahan Limbah Tahu</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="">·<span> </span></span>Reduce :</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">1. <span></span>Pengolahan Limbah Secara Fisika</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">2. <span></span>Pengolahan Limbah Secara Kimia</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoBodyTextIndent2"><!--[if !supportLists]-->3.<span> </span>Pengolahan Limbah Secara Biologi</p><p style="text-align: justify;" class="MsoBodyTextIndent2">Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara nbiologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.<br />Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:</p><p style="text-align: justify;" class="MsoBodyTextIndent2">1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);</p><p style="text-align: justify;" class="MsoBodyTextIndent2">2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).</p><p style="text-align: justify;" class="MsoBodyTextIndent2">Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="">·<span> </span></span>Reuse :</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak. Hal tersebut dilakukan karena dalam ampas tahu terdapat kandungan gizi. Yaitu, protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen), karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen), serat kasar (16,53 persen), dan air (10,43 persen). Salah satu alasannya, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya perairan.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="">·<span> </span></span>Recycle :</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Larutan bekas pemasakan dan perendaman dapat didaur ulang kembali dan digunakan sebagai air pencucian awal kedelai. Perlakuan hati-hati juga dilakukan pada gumpalan tahu yang terbentuk dilakukan seefisien mungkin untuk mencegah protein yang terbawa dalam air dadih.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">3. <span></span>Materi</p><p style="text-align: justify;" class="MsoBodyTextIndent3">Perombakan (degradasi) limbah cair organik akan menghasilkan gas metana, karbondioksida dan gas-gas lain serta air. Perombakan tersebut dapat berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Pada proses aerobik limbah cair kontak dengan udara, sebaliknya pada kondisi anaerobik limbah cair tidak kontak dengan udara luar.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Biasanya biogas dibuat dari limbah peternakan yaitu kotoran hewan ternak maupun sisa makanan ternak, namun pada prinsipnya biogas dapat juga dibuat dari limbah cair. Biogas sebenarnya adalah gas metana (CH<sub>4</sub>). Gas metana bersifat tidak berbau, tidak berwarna dan sangat mudah terbakar. Pada umumnya di alam tidak berbentuk sebagai gas murni namun campuran gas lain yaitu metana sebesar 65%, karbondioksida 30%, hidrogen disulfida sebanyak 1% dan gas-gas lain dalam jumlah yang sangat kecil. Biogas sebanyak 1000 ft<sup>3</sup> (28,32 m<sup>3</sup>) mempunyai nilai pembakaran yang sama dengan 6,4 galon (1 US gallon = 3,785 liter) butana atau 5,2 gallon gasolin (bensin) atau 4,6 gallon minyak diesel. Untuk memasak pada rumah tangga dengan 4-5 anggota keluarga cukup 150 ft<sup>3</sup> per hari.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Proses dekomposisi limbah cair menjadi biogas memerlukan waktu sekitar 8-10 hari. Proses dekomposisi melibatkan beberapa mikroorganisme baik bakteri maupun jamur, antara lain :</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]-->a.<span> </span>Bakteri selulolitik</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Bakteri selulolitik bertugas mencerna selulosa menjadi gula. Produk akhir yang dihasilkan akan mengalami perbedaan tergantung dari proses yang digunakan. Pada proses aerob dekomposisi limbah cair akan menghasilkan karbondioksida, air dan panas, sedangkan pada proses anaerobik produk akhirnya berupa karbondioksida, etanol dan panas.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]-->b.<span> </span>Bakteri pembentuk asam</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Bakteri pembentuk asam bertugas membentuk asam-asam organik seperti asam-asam butirat, propionat, laktat, asetat dan alkohol dari subtansi-subtansi polimer kompleks seperti protein, lemak dan karbohidrat. Proses ini memerlukan suasana yang anaerob. Tahap perombakan ini adalah tahap pertama dalam pembentukan biogas atau sering disebut tahap asidogenik.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]-->c.<span> </span>Bakteri pembentuk metana</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span></span>Golongan bakteri ini aktif merombak asetat menjadi gas metana dan karbondioksida. Tahap ini disebut metanogenik yang membutuhkan suasana yang anaerob, pH tidak boleh terlalu asam karena dapat mematikan bakteri metanogenik.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">4. Biaya:</p><ul style="text-align: justify;"><li>Biaya Langsung</li></ul><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportEmptyParas]--></p><p style="text-align: justify;">- Biaya bahan baku : Kacang Kedelai, mikroorganisme atau bakteri pendukung proses pengolahan</p><ul style="text-align: justify;"><li>Biaya tidak Langsung : upah pekerja, perawatan peralatan.</li></ul><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">5. Energi</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Penggunaan limbah tahu cair sebagai bahan baku pembuatan biogas memanfaatkan bahan-bahan yang dapat diperbaharui seperti penggunaan bakteri atau mikroorganisme pada proses pengolahannya. Sehingga pada proses pengolahan tersebut dapat mengemat energi.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportEmptyParas]--></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]-->5.<span> </span>Produk Baru</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah tahu cair adalah biogas. Bio gas sangat bermanfaat bagi alat kebutuhan rumah tangga/kebutuhan sehari-hari, misalnya sebagai bahan bakar kompor (untuk memasak), lampu, penghangat ruangan/gasolec, suplai bahan bakar mesin diesel, untuk pengelasan (memotong besi), dan lain-lain. Sedangkan manfaat bagi lingkungan adalah dengan proses fermentasi oleh bakteri anaerob (Bakteri Methan) tingkat pengurangan pencemaran lingkungan dengan parameter BOD dan COD akan berkurang sampai dengan 98% dan air limbah telah memenuhi standard baku mutu pemerintah sehingga layak di buang ke sungai. Bio gas secara tidak langsung juga bermanfaat dalam penghematan energi yang berasal dari alam, khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (minyak bumi) sehingga sumber daya alam tersebut akan lebih hemat dalam penggunaannya dalam jangka waktu yang lebih lama lagi.</p><div style="text-align: justify;"><br /></div>daur ulanghttp://www.blogger.com/profile/00570859163384805903noreply@blogger.com0