sponsor...

Artikel terbaru.............

22 Agustus 2009

Daur Ulang 1 Ponsel Kurangi 12.000 Kg Emisi CO2

1 komentar

JAKARTA - Nokia mengajak masyarakat Indonesia untuk turut serta menjadi bagian dari gerakan peduli lingkungan secara global. Produsen ponsel terbesar di dunia itu telah memulai program tersebut dengan mengajak masyarakat untuk memiliki tanggung jawab pribadi akan daur ulang ponsel, dengan memberikan ponsel dan aksesoris mereka yang sudah tidak terpakai.

"Sebuah survei secara global telah dilakukan oleh Nokia yang menunjukkan bahwa  tiga dari empat orang tidak pernah berpikir untuk mendaur ulang ponsel bekas mereka, dan bahkan mereka tidak menyadari bahwa ponsel dan aksesoris bekas dapat didaur ulang," kata Nokia Regional Manager, Market Environmental Affairs, Francis Cheong pada acara Media Workshop 'Let's Manage Our e-waste' di Jakarta, Kamis (30/7/2009).

Ia mencontohkan, sebuah ponsel bekas yang telah didaur ulang dapat mengurangi emisi gas karbondioksida sebesar 12.585 kg. Jika semua orang yang memiliki ponsel di seluruh dunia ini, yakni sebesar tiga miliar, dan paling tidak hanya satu saja dari mereka yang mendaur ulang ponselnya, maka akan mengurangi bahan baku sebanyak 240.000 ton serta mengurangi gas rumah kaca yang setara dengan 4 juta kendaraan bermotor.

"Gerakan daur ulang e-waste secara global dimulai dari kesadaran diri sendiri dan partisipasi yang akan menghasilkan kontribusi signifikan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan secara jangka panjang," Francis menambahkan.

Nokia telah memulai program daur ulang ini di tahun 1997 di Swedia dan Inggris. Sejak saat itu, Nokia telah memiliki lebih dari 5.000 titik penempatan box daur ulang ponsel dan aksesoris di 85 negara seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Untuk wilayah Indonesia Nokia bekerja sama dengan TES-AMM, sebuah perusahaan daur ulang e-waste, untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam program daur ulang e-waste dengan memberikan ponsel dan aksesoris bekas mereka untuk didaur ulang.

Menurut Technical Advisor TES-AMM Bambang N Gyat, sebuah ponsel dibuat dari berbagai bahan seperti plastik di case atau cover, dan juga berbagai elemen logam di peralatan elektronik seperti charger dan aksesoris yang dapat didaur ulang.

"Namun, masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengetahui bahwa produk-produk yang kita gunakan setiap hari dapat diproduksi dari bahan-bahan yang telah melalui proses daur ulang. Di samping memaksimalkan sumber daya melalui daur ulang e-waste, kita juga dapat turut menghemat energi," kata Bambang. (srn)
Sumber: http://techno.okezone.com/read/2009/07/30/56/243565/daur-ulang-1-ponsel-kurangi-12-000-kg-emisi-co2

Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

PPLH Pamerkan Kertas Daur Ulang

0 komentar

Makassar (ANTARA News) - Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, memamerkan hasil daur ulang kertas pada Pameran Pembangunan di Benteng Somba Opu, Makassar, Minggu.

"Kertas bekas yang sudah dihancurkan lalu direndam dalam bak berisi air dan dicampur kanji atau daun bergetah (perekat) selama 1-2 hari. Setelah itu, kertas dimasukkan ke dalam cetakan berupa kertas saring (screen) lalu dikeringkan di atas kain tipis," jelas salah seorang pembimbing PPLH, Alimin, tentang proses daur ulang kertas yang cukup sederhana.

Pengunjung stand juga dapat melihat langsung proses tersebut yang dipraktekkan oleh anggota PPLH, untuk menunjukkan contoh nyata yang dilakukan dalam memperbaiki masalah lingkungan hidup secara praktis.

Alimin menambahkan bahwa hasil daur ulang tersebut juga bisa dibuat menjadi tempat telur, peredam suara, amplop dan hasil karya lain yang ramah lingkungan.

Pada pameran yang berakhir Minggu ini, PPLH juga menampilkan contoh-contoh penerapan pengelolaan lingkungan lain seperti Destilasi (penyulingan) air, arang briket (hasil olahan ranting bakau), tungku sekam, penghangat air tenaga surya, serta prakarya lain yang terbuat dari bahan alami.

Selain berpartisipasi dalam acara tersebut, PPLH sebagai media pendidikan lingkungan hidup, telah melakukan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan lingkungan ke sekolah-sekolah di Sulawesi-Selatan.

"Kegiatan ini sebagai bentuk perkenalan gaya hidup baru sehingga dapat membiasakan masyarakat untuk ikut `menghijaukan` lingkungan," ujar Alimin.(*)
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/1250445065/pplh-pamerkan-kertas-daur-ulang

Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Berkreasi Membuat Kertas Daur Ulang

0 komentar

Punya banyak kertas dan koran bekas yang tak terpakai, enggak ada salahnya loh, dimanfaatin untuk bikin kertas daur ulang. Selain bisa mengurangi sampah dan mencegah semakin banyak pohon yang ditebang, siapa tahu bisa jadi sumber penghasilan tambahan untuk kamu lewat kreasi ini.
Untuk membuat kertas daur ulang, peralatan yang dibutuhkan adalah screen (bingkai dengan kain kasa yang sangat kecil lubangnya), papan kayu atau triplek berukuran 21,5 cm x 33 cm, spons, kain katun tipis, blender, baskom, setrika, batako atau batu, dan meja. Sedangkan bahan-bahannya adalah kertas bekas atau kertas koran yang sudah disobek kecil-kecil dan direndam semalaman, pewarna alami atau buatan, bunga-bungaan, rumput atau daun kecil jika dibutuhkan.


Yang berikutnya adalah cara pembuatannya. Pertama, sobekan kertas kecil-kecil direndam dalam air kurang lebih satu hari. Setelah lunak, blender kertas dengan perbandingan 1:3 sampai menjadi bubur kertas (Pulp). Setelah semua menjadi bubur, tuangkan kedalam baskom yang berisi air dan diaduk. Letakkan spons diatas meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya. Saring campuran dibaskon dengan menggunakan screen (tapi jangan terlalu tebal, ya).
Letakkan hasil saringan dari screen keatas spons yang sudah dialasi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screennya dan angkat hati-hati. Tutup dengan kain yang sudah dibahasi. Tambah satu lapis lagi kain basah, ulangi langkah diatas. Setelah beberapa lapis, tekan dengan papan besar diatasnya dan beri batako atau batu. Biarkan selama satu jam agar airnya berkurang. Sebelum diangkat, pastikan sudah cukup kering.
Angkat sepasang demi sepasang dan jemur ditempat yang panas. Setekah kering, setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya pelan-pelan. Kalau ingin menambahkan hiasan tempelan berupa bunga, sebelum menutup campuran pulp dengan kain yang sudah dibasahi, tempelkan bunga diatasnya atau ingin mencampur dengan bahan alami didalamnya, ketika akan diblender, masukkan bunga, rumput, atau daun. Ini akan memberikan warna dan pola khusus. 
Sumber: http://genasik.telkomsel.com/web/newsasik/content/1192/Berkreasi_Membuat_Kertas_Daur_Ulang

Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Furnitur Ramah Lingkungan dari Kardus

0 komentar

Tak hanya ramah lingkungan, desain furnitur kardus sangat kreatif dan juga tahan lama.
VIVAnews - Gencarnya gerakan untuk hidup lebih ramah lingkungan membuat para desainer furnitur tertantang. Saat ini semakin banyak inovasi desain furnitur dengan material yang lebih ramah lingkungan.
Furnitur ini biasanya menggunakan material daur ulang atau bisa didaur ulang sehingga tidak menghasilkan timbunan sampah yang semakin memenuhi

Di Prancis, sebuah organisasi bernama La Compagnie Bleuzen mencoba menggerakkan masyarakat untuk menggunakan furnitur ramah lingkungan.

Organisasi nirlaba ini mengkhususkan kegiatannya untuk membuat benda-benda kerajinan tangan. Salah satu produk yang sedang dikembangkannya saat ini adalah furnitur berbahan kardus.

Furnitur berbahan kardus itu merupakan karya para desainer Prancis yang menjadi anggota La Compagnie Bleuzen. Mereka menocba berbagai inovasi karya berbahan kardus atau karton dan menyebut dirinya sebagai cartonnistes.

Salah satu desainer yang menjadi penggeraknya adalah Eric Guiomar. Ia menciptakan berbagai furnitur misalnya rak buku, meja, dan kursi dengan bahan kardus.
Bahan kardus yang dianggap kurang kuat untuk dijadikan furnitur. Tapi berkat tangan dingin Guiomar dkk, kardus bisa tampil menjadi furnitur yang kuat dan tahan lama.

Mereka menggunakan teknik khusus untuk membuat struktur furnitur supaya kuat menahan beban. Bahan kardusnya pun dicari yang sangat tebal sehingga tidak mudah melengkung bila diberi beban.

Para desainer ini juga sangat memikirkan bentuk furnitur yang variatif. Mereka membuat desain yang tidak konvensional. Baik bentuk maupun warnanya.
Misalnya rak buku berbentuk lingkaran. Ada pula rak buku yang terispirasi desain oriental China berupa simbol yin dan yang. Sedangkan furnitur kursi dan meja banyak yang mengaplikasi gaya retro atau vintage dengan warna-warna cerah.
Sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/36447-furnitur_ramah_lingkungan_dari_kardus

Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Robot Raksasa dari gabus (styrofoam)

0 komentar

 Michael Salte, seorang seniman penggila robot ini membuat replika robot dari Styrofoam alias gabus. Hebatnya, patung gabus ini memiliki ketinggian 22 kaki. Selain sabuah robot raksasa, Salte juga membuat robot-robotkecil yang ‘mengawal’ si bos besar.Robot ini dilengkapi dengan kerangka kayu agar tetap kokoh berdiri.
Kalo buatnya dari batu, pasti bisa di teruh di atas Borobudur buat gantiin arca yang ilang, wkekekeekekkk..
Sumber: http://shirogadget.com/robot-raksasa-dari-gabus-styrofoam/

Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Sepatu Daur Ulang Stella McCartney

0 komentar

INILAH.COM, London - Peduli dengan eksploitasi pemakaian bulu dan kulit hewan untuk keperluan komersil, Stella McCartney merancang sepatu dari bahan daur ulang.

Dikenal sebagai desainer fesyen dan seorang vegetarian, Stella McCartney menolak tegas pemakaian binatang dalam setiap keperluan rancangannya.

Langkah ini dimulai Stella dengan menciptakan desain sepatu dari bahan nonkulit hewan. Meski sulit, tapi Stella mengaku merasa tertantang menciptakan sebuah sepatu dari bahan daur ulang.

"Memang akan lebih mahal 70%, jika sepatu dibuat dari bahan nonkulit. Syukurlah, kami memiliki usaha yang cukup menguntungkan dan mendorong kami tetap konsisten tidak memakai kulit hewan untuk keperluan komersil. Sebagai seorang desainer fesyen, tugas saya menciptakan sepasang sepatu yang terbuat dari bahan daur ulang. Kebetulan sekali saya sudah menemukan teknik mendaur ulang," kata Stella McCartney seperti dikutip dari Femalefirst.

Sejauh ini Stella memang dikenal sangat antipati terhadap desainer yang suka mengeksploitasi kulit dan bulu hewan untuk keperluan dunia mode.

Kabarnya, Stella akan menggunakan bahan katun daur ulang dan kardus-kardus yang sudah tidak terpakai untuk keperluan rancangan sepatunya. [L1]

Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Belajar Motor Listrik dari Bahan Daur Ulang

0 komentar

Alat untuk melakukan percobaan dalam pembelajaran fisika di SLTP, ternyata bisa dibuat dengan cara sederhana. Tjandra Heru Awan sudah membuktikannya. Guru SLTP Negeri 7 Malang, Jawa Timur, itu membuat motor listrik dari bahan daur ulang -- dia sebut Molibadul -- sebagai media konstruktivisme materi motor listrik untuk siswa kelas III. Model pembelajaran ini pula yang mengantarnya sebagai pemenang pertama Lomba Kreativitas Guru SLTP bidang IPA tingkat Nasional 2002, diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Tjandra membuat motor listrik daur ulang dengan kumparan tembaga dan kumparan kertas. Bagan Molibadul tembaga sebagian besar diperoleh dari barang-barang yang biasa dirombeng untuk didaur ulang. Untuk rumah motor dibuat dari kardus bekas kemasan mie instan atau makanan kecil yang lain. Magnetnya menggunakan magnet slinder dari load speaker yang sudah rusak.


Rotor Molibadul terdiri atas poros, kumparan, komutator, dan cincin peluncur atau biasa disebut kleker. Poros dibuat dari jeruji sepeda besar, komutator dari seng bekas penyangga obat nyamuk dan kumparan dari kawat email tembaga. Klekernya dibuat dari penil berwarna yang isinya dibuang.
Perakitan komponen-komponen Molibatul tidak menggunakan patri atau solder, tapi cukup dengan selotip plastik atau selotip kertas. Sumber energi listrik diperoleh dari empat baterei besar atau listrik PLN dengan menggunakan power supply atau adaptor. Molibadul tembaga bisa berputar dengan kecepatan maksimum sekitar 3.000 rpm (rotasi per menit) pada tegangan 15 volt.
Molibadul kertas pada dasarnya sama dengan molibadul tembaga. Yang berbeda hanya kumparannya. Kumparan Molibadul kertas terbuat dari kertas aluminium foil (kertas grenjeng) yang bisa didapat dari bekas kemasan makanan kecil tertentu, sepeti es krim atau kemasan rokok.
Cara membuat pita aluminium foil (AF) sebagai pengganti kawat email tembaga adalah:
1. Siapkan sekitar 80 lembar kertas aluminium foil dari kemasan rokok tertentu.
2. Rekatkan atau sambungkan semua kertas AF sehingga menjadi pita sepanjang kurang lebih 10 meter dengan bagian yang mengkilap semua sehadap. Kertas AF yang satu harus bersentuhan dengan bagian yang mengkilat kertas AF yang lain. Cara penyambungannya mirip dengan penyambungan seng talang air.
3. Lipat-lipat pita menjadi pita AF yang lebarnya kurang lebih 1,3 cm dan panjangnya 10 meter dengan bagian yang mengkilat berada di dalam lipatan pita.
4. Teras Molibadul tembaga bisa dibuat dari kardus.
Kegiatan belajar mengajar dengan model ini dilakukan dalam empat tahap. Tahap awal, guru mendemonstrasikan sebuah mainan yang digerakkan dengan motor listrik. Untuk mendapatkan konsep motor listrik, guru mengajukan pertanyaan, "Apakah nama alat yang menggerakkan ini?" Jawaban yang diharapkan adalah, "Motor listrik atau dinamo."
Guru bisa melanjutkan dengan pertanyaan, "Sebutkan alat-alat listrik yang menggunakan dinamo?" Jawaban siswa mungkin bermacam-macam, seperti seterika listrik, kipas angin, mixer, tape recorder, atau mesin cuci. Semua jawaban siswa ditulis di papan tulis tanpa ditunjukkan jawaban yang benar.
Untuk mengarahkan siswa pada prinsip motor listrik, guru mengajukan pertanyaan, "Dalam kehidupan sehari-haru, apakah yang dimaksud motor?" Jawaban yang diharapkan: sepeda motor, kendaraan bermesin roda dua. Pertanyaan selanjutnya, "Dari kata sepeda motor, sepeda dan motor, kira-kira apa artinya motor?" Jawaban yang diharapkan: mesin, mesin penggerak.
Selanjutnya guru mengarahkan dengan pertanyaan, "Jika motor artinya penggerak, coba renungkan motor listrik, kemudian pikirkan alat-alat yang menggunakan mesin listrik?" Siswa diberi kesempatan berpikir beberapa menit kemudian diajukan pertanyaan, "Dari alat-alat tertulis di papan, manakah yang menggunaklan mesin listrik?" Jawaban yang diinginkan misalnya, kipas angin, tamiya, mixer, mesin cuci, atau kereta rel listrik.
Dari jawaban tersebut, guru bisa memotivasi lagi dengan memberikan gambaran luasnya penggunaan listrik dan memberikan pertanyaan, "Sebutkan komponen penting dalam motor listrik dan prinsip kerja motor listrik?" Pengalaman yang dilakukan, jarang ada siswa bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Agar siswa termotivasi lagi, guru mendemonstrasikan motor listrik dengan mixer atau blender atau dinamo yang biasa digunakan dalam mainan anak, atau tape recorder. Dalam demonstrasi tersebut, siswa diminta mengajukan hipotesa tentang konsep dan cara kerja motor listrik dengan mengingat gaya lorentz.
Tahap kedua, proses sains. Ini tahap pembelajaran siswa untuk memberikan pengalaman-pengalaman dan hipotesanya sendiri dengan menggunakan benda-benda konkret. Pada tahap ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan masing-masing kelompok diberi piranti percobaan, yaitu Molibadul tembaga DC yang komponen-komponennya belum dirakit, yaitu: rumah motor, magnet, rotor.
Selanjutnya, siswa diberi waktu melakukan percobaan dan melaporkan hasil pengamatan mereka tentang prinsip kerja dan cara kerja motor listrik. Dalam percobaan, siswa bebas mencoba merakit, mengamati dan mendiskusikan prinsip kerja motor listrik. Selama siswa melakukan percobaan, guru dapat memberikan pengarahan seminimal mungkin; sebaiknya siswa yang berusaha sendiri.
Guru juga berkeliling mengamati dan menilai kegiatan siswa. Faktor yang menjadi penilaian adalah keberhasilan siswa merakit dan menjalankan Molibadul serta keaktifan berdiskusi dalam kelompoknya. Usai kegiatan, guru dapat meminta seluruh siswa untuk melaporkan hasil pengamatannya dalam membuat simpulan sementara tentang konsep dan cara kerja motor listrik. Tugas perorangan ini dimaksudkan agar proses sains terjadi pada setiap siswa.
Tahap berikutnya, diskusi. Pada tahap ini guru mengajak siswa mendiskusikan hasil pengamatan dan simpulan. Siswa juga melakukan sharing tentang percobaannya dengan rekan lain dari kelompok lain. Guru mengarahkan siswa agar melakukan diskusi kelompok untuk menghasilkan kesepakatan dan simpulan kemudian hasilnya dilaporkan di kelas.
Diskusi mengarahkan siswa sampai pada simpulan bahwa: Pertama, konsep motor listrik adalah mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Kedua, prinsip kerja motor listrik adalah memanfaatkan gaya yang dialami penghantar berarus dalam medan magnet. Ketiga, komponen penting motor listrik yaitu rumah motor, kumparan, magnet, dan komutator.
Tahap akhir, evaluasi. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang konseptual untuk menguji apakah siswa telah benar-benar memahami konsep dasar yang diinginkan seperti, apakah konsep motor listrik, jelaskan prinsip kerja motor listrik, dan apa gunanya komutator.
Pada tahap ini juga guru dapat menambahkan atau memperbaiki proses sains yang lepas dari pengamatan siswa dengan pertanyaan-pertanyaan, antara lain: "Jika tidak ada magnet permanen, bisakah kita membuat motor listrik? Apakah semua energi listrik menjadi gerak? Apakah arus dalam kumparan itu bolak balik atau searah?
Sumber : Republika (11 Juni 2004)



Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

21 Agustus 2009

Melintasi Langit Nusantara dengan Kaleng Susu

1 komentar

Sumber: http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1117257889

Jangan buang kaleng di rumah Anda. Daur ulang sebagai antena wireless murah meriah.
Konsep dasar gaya hidup hijau, yakni reuse, refill, dan recycle, juga berlaku di dunia teknologi informasi. Hal ini dibuktikan oleh Muhammad Salahuddien Manggalany atau yang akrab dipangil Didin atau Pataka. Didin mendaur ulang kaleng menjadi antena wireless LAN. Awalnya memang isengiseng sebagai wadah eksperimental, namun kini, bisnis ini telah menjadi lahan baru yang cukup menjanjikan.

Sebenarnya isitilah antena kaleng bukan penyebutan yang benar. Sebab, kaleng dalam keseluruhan antena ini, hanya berfungsi sebagai balancing saja.Didin menganalogikan dengan antena helical pada HT yang sebenarnya hanya balancing, bukan antena.
Didin mulai menekuni bisnis pembuatan antena kaleng sejak tahun 2002. Awalnya, Didin yang melakukan bersama Bino Utomo ini, menggunakan kaleng susu anaknya sebagai bahan eksperimen. Sayang sekali, saat itu spectrum analyzer susah dicari sehingga Didin dan Bino tidak bisa menganalisis performance antena kaleng buatan sendiri.

Mereka hanya menganalisis berdasarkan jarak jangkauan dan stabilitas koneksi saja. Sedangkan signaling tidak bisa dianalisis tanpa tool. Jadi, saat itu tidak diperoleh data kebocoran sinyal, adanya spletter ke frekuensi lain, dan lain sebagainya.
Lambat laun, Didin mulai menganalisis sendiri berdasarkan trial and error. Dan berhasil menemukan beberapa titik kritis dalam pembuatan antena kaleng. Misalnya, antena kaleng itu umumnya punya sudut pancaran (beamwidth) 15 derajat. Hal ini diketahui dengan membandingkan sudut pancaran signal antena jadi.
Didin juga memanfaatkan secara maksimal panduan-panduan mengenai antena wireless yang ada di Internet.Tak jarang Didin mencari orang yang dianggap pakar untuk diajak berdiskusi.
Dari hasil trial and error, diskusi, mencoba lagi, eksperimen, dan panduan di Internet, Didin akhirnya menemukan cara optimal merakit antena kaleng.
Cara-cara optimal tersebut meliputi perhitungan ideal, teknis pemasangan, hingga mekanisme pointing yang benar. Hasilnya, antena kaleng buatan Didin berani diadu dengan antena wireless orisinal.
Saat sudah menemukan teknik ideal perakitan antena kaleng, terjadi hal yang menguntungkan di dunia Internet Indonesia. Yakni tren layanan baru Internet Service Provider (ISP) yang menyediakan aplikasi wireless mulai marak. Di samping itu, banyak ISP yang mengubah topologinya dengan misi mendekatkan diri ke konsumen. Yakni konfigurasi dan topologi jaringan wireless LAN outdoor low range dengan maximum density.
“Maksudnya,” lanjut Didin, “ISP mendirikan Base Transmission Station (BTS) baru di sekitar konsentrasi kliennya, dengan jangkauan rendah (sekitar 1-2 km) untuk menjangkau pelanggan yang terkonsentrasi di daerah tersebut.”
Teknik Pemasangan
Pembuatan antena kaleng sendiri melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah pembuatan antena kaleng itu sendiri. Dilanjutkan dengan pemasangan dan pointing. Panduan langkah demi langkah pembuatan antena kaleng kami sertakan dalam boks khusus di akhir artikel ini. Panduan tersebut dibuat khusus untuk PC Media. Dan diperagakan oleh dua orang staf Didin, yakni Andi Fauzi Firdaus dan Erwan Noor.
Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum melakukan instalasi. Yakni, gunakan perhitungan Link Budget Calculator dari http://www.satsig.net/link-budget.htm. Dan untuk kalkulasi site survey menggunakan situs http://www.cplus.org/rmw/english1.html.
Setelah terpasang dan sudah di-pointing, bandingkan gain antena wave guide dengan antena existing link yang sudah ada. Pasang antena di tower atau pipa kemudian lakukan pointing sampai maksimal dan siap digunakan.
Jangan lupa, perhatikan cuaca untuk keselamatan antena dan radio. Jangan pernah melakukan pointing saat mendung, apalagi hujan. Baik di lokasi pemasangan atau di ISP yang hendak dituju. Bagaimanapun, antena wave LAN, baik kaleng atau orisinal, masih sensitif terhadap cuaca.
Beragam Bentuk Berbeda Cara
Ada perangkat radio yang sudah memiliki mini HUB di dalamnya. Seperti produk Iconnect. Namun, ada juga yang masih konektornya UTP biasa, seperti produk Compex, Senao, Planet, dan lain sebagainya.
Untuk perangkat radio yang sudah memiliki mini HUB atau mini router atau NAT gateway, bisa langsung dipasang ke komputer pengguna, tanpa melewati router lagi. Namun, jika model perangkat radio yang dipasang masih tipe bridging biasa, dibutuhkan router. Terutama jika koneksi hendak di-share ke beberapa klien.
Namun jika hanya untuk satu single user, bisa langsung dipasang melalui ethernet card. Menurut Didin, ISP di Indonesia umumnya memilih produk yang sudah memiliki router atau NAT gateway. Sebab, selain lebih mudah pengaturan atau setting-nya, juga topologinya lebih fleksibel.
Setelah siap dipasang, tinggal pointing untuk mencapai sinyal dari ISP. Menurut Didin, antena yang sudah dirakit dengan cara seperti ini bisa menjangkau 1 hingga 2 km.
Untung Wafer
Sayangnya, Didin yang juga menjadi Dewan Presidium IndoWLI (komunitas pegiat wireless Indonesia) ini belum tertarik menjadikan bisnis antena kaleng sebagai usaha dalam skala besar. Dengan entengnya, Didin mengaku bahwa sering kali dia mengerjakan antena kaleng hanya memperoleh keuntungan berupa wafer yang dimakan karena kalengnya hendak digunakan sebagai bahan utama antena.
Naluri bisnis Didin yang rendah, muncul karena alasan idealis. Menurut Didin, “Membuat antena kaleng itu dasarnya cuma eksperimen dan hobi. Selain mengajak orang supaya jadi pintar.” Didin, khususnya dalam penyediaan jasa pembuatan antena kaleng, sebenarnya hanya melayani kalangan pengguna yang suka eksperimen, bukan komersial murni. Dan ongkos pengerjaan pun disebutnya sebagai “biaya kemalasan” orang yang tidak mau eksperimen sendiri atau masih takut mengambil risiko peralatan radio.
Sering kali orang datang ke Didin membawa material sendiri. Di tempat Didin, mereka meminjam peralatan yang relatif lengkap dan meminta supervisi saja. Jangankan menerima ongkos, Didin malah lebih sering harus menyediakan suguhan kepada para tamu yang seperti ini. Namun dia tidak keberatan. Sebab, klien tipe seperti ini kebanyakan adalah mahasiswa dan teman-teman sendiri.
Ke depannya, Didin tidak berharap banyak dari bisnis yang semestinya sangat prospektif ini. Pria yang masih menjalani kuliah di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang ini, hanya berharap semakin banyak orang mencoba dan berani menggunakan antena buatan sendiri. Secara bisnis, Didin masih banyak menerima pendapatan dari penjualan antena orisinal. Apalagi perusahaan Lintas Langit yang dikelolanya juga menjadi reseller beberapa produk antena impor. Baik dari Eropa, Cina, ataupun Taiwan. Namun, nama Didin lebih dikenal sebagai perakit antena kaleng daripada sebagai reseller antena impor.
Didin juga melayani banyak permintaan pesanan dari luar kota, bahkan luar pulau. Saat diwawancarai, Didin tengah membuat beberapa antena kaleng pesanan dari pengguna di Pontianak dan Pekan Baru.
Bahkan di Malang, banyak warung Internet menggunakan antena kaleng buatan Didin untuk menghemat investasi perangkat. Warung Internet menggunakan antena kaleng untuk berhubungan dengan ISP, atau menghubungkan beberapa warung Internet dalam satu grup. Hampir semua ISP, memang tidak keberatan jika klien menggunakan antena kaleng. Sebab, yang terpenting adalah koneksinya, bukan fisiknya.
Namanya juga perakit antena, untuk suvenir sahabat pun Didin memberi sebuah antena kaleng buatannya sendiri. Berbeda dengan antena lain yang dibuat apa adanya, antena khusus hadiah ini diberi banyak polesan. Misalnya dilapisi antikarat, diberi tutup yang cantik, dan dudukan antena yang bagus. Tidak kalah kemasannya dengan antena biasa.
Jadi sekarang ada dua pilihan bagi kita. Membisniskan antena kaleng, atau menjadi penggunanya. Yang jelas, kita tahu sekarang, mengapa begitu banyak kaleng susu dan wafer di atas rumah tetangga.
CARA PEMBUATAN ANTENA KALENG
  1. Pertama, siapkan peralatan dan bahan-bahan. Mulai bor, penggaris, hingga kaleng bekas dengan profil dimensi yang sesuai. Dalam contoh yang diperagakan, digunakan kaleng bekas Quaker Outmeal. Kaleng ini setara dengan kaleng susu instan ukuran 400 gr, Twister Stick Snack, atau kaleng buah produk Cina.
    Kemudian, kaleng dibersihkan dan diratakan mulutnya agar tidak melukai tangan. Pastikan kaleng sudah bersih dan kering sebelum masuk ke tahap berikutnya.
  2. Dilanjutkan dengan pengukuran diameter dan tinggi kaleng. Masukkan ukurannya dalam rumus untuk menentukan titik wave guide dan penguatannya. Rumus bisa dilihat di situs pada akhir artikel ini.
    Siapkan konektor N Female Panel Mount dan membuat wave guide sesuai hasil kalkulasi dimensi kaleng dan frekuensi yang telah diperoleh sebelumnya dari rumus.
  3. Ukur lokasi dari dasar kaleng dan bor titik wave guide. Kemudian buat lubang baut dudukan konektor N Female Panel Mount.
    Tahap berikutnya adalah perkabelan. Kupas inner tembaga kabel CNT/LMR-200 yang memiliki nilai resistansi 50 Ohm untuk wave guide. Lanjutkan dengan menyambung kabel inner Wave Guide ke konektor N Female Panel Mount.
    Panjang kabel jumper adalah kelipatannya hasil yang diperolehdari rumus: berdasarkan rumus (3 x 108 (rambatan sinyal di udara)/frekuensi dalam khz) x 0,92 (koefisien kabel).
    Sedangkan loss akibat kabel dihitung berdasar situs www.swisswireless.org/wlan_calc_en.html.
  4. Pasang wave guide yang sudah tersolder di ke lubang di kaleng. Eratkan baut konektor ke kaleng. Jangan lupa untuk segera menutup dengan rubber silicon sebagai pelindung dari kebocoran air dan mencegah terjadinya karat pada konektor.
    Bor dasar kaleng untuk memasang clamp mounting ke tower atau dudukan antena. Solusi lain, bisa juga menggunakan besi plat untuk stang kaleng. Intinya, kaleng bisa ditempelkan kuat ke tower atau tiang tanpa kesulitan. Tentu saja, wave guide tidak boleh bergeser atau bergerak ke titik yang lain.
  5. Potong kabel RG-8 9913/CNT/LMR-400 yang memiliki nilai resistansi 50 Ohm untuk jumper dengan panjang kelipatan 11,5 cm. Perhatikan situs referensi untuk melihat rumus perhitungan cable balancing.
    Pasangkan konektor N Male atau N Female ke jumper. Lalu lindungi sambungan konektor dengan rubber silicon.
    Setelah terpasang kuat, baru masuk tahap finishing, yakni pemasangan tutup depan kaleng. Tutup depan ini perlu diperhatikan bahannya, tidak dari bahan metal. Jadi bisa plastik atau PVC. Kemudian semua celah diberi silicon gel, untuk penahan air. Lalu dimulailah pengecatan bodi kaleng sesuai selera.
  6. Setelah terangkai semua dengan kuat dan enak dilihat, maka antena kaleng siap dipasang. Ada dua cara pemasangan antena kaleng ini. Keduanya tidak jauh berbeda dengan pemasangan antena wave LAN biasa. Kedua cara ini tergantung pada jenis perangkat radio yang digunakan.
    Ada perangkat yang langsung ke komputer, ada juga yang membutuhkan router. Setelah terpasang, uji coba antena dengan teknik War Driving. Teknik ini menggunakan software Site Survey seperti Netstumbler.
TENTANG LINTAS LANGIT
Nama Perusahaan : Lintas Langit
Nama Kontak : M. Shalahuddien (Didin, Pataka)
Telepon : 081555600895, (0341) 576210
Situs : www.lintaslangit.net
E-mail : pataka@lintaslangit.net
Usaha Utama : Internet Service Provider
Usaha Sampingan : Reseller produk-produk wireless
LEBIH LANJUT
Contoh :
http://www.turnpoint.net/wireless/cantennahowto.html
Dimensi kaleng:
http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php
Panduan modifikasi:
http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2.html
Tinggi wave guide:
http://www.csgnetwork.com/antennawncalc.html
Detail teori:
- http://flakey.info/antenna/waveguide
- http://www.lincomatic.com/wireless/index.html
Software Netstumbler:
http://www.netstumbler.com/downloads/
Software kalkulasi site survey:
http://www.cplus.org/rmw/w/english1.html
Referensi lain:
http://www.king.igs.net/~karc/projects/antenna.htm


Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Kantong Plastik Daur Ulang Berbahaya?

0 komentar

Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=14886


Akhir-akhir ini ramai dibicarakan bahayanya penggunaan kantong plastik (kresek) hitam untuk makanan. Terutama untuk membungkus makanan panas, seperti gorengan. Kalau kita membeli gorengan yang masih panas, biasanya oleh tukang gorengan cukup dikemas dalam kantong plastik hitam. Nah, kantong plastik hitam inilah yang kabarnya bisa menimbulkan kanker dan berbagai macam penyakit lain.

Informasi ini jadi heboh dimuat di mana-mana, karena ada pernyataan dari BPOM ke media massa , bahwa plastik hitam tersebut berbahaya untuk makanan. Karena kantong plastik hitam biasanya hasil dari daur ulang, dari plastik-plastik bekas/sampah  yang dikumpulkan pemulung dan diolah kembali menjadi kantong plastik. Untuk pengolahan ini digunakan zat-zat kimia , yang ketika bersentuhan dengan makanan - terutama panas - akan terurai dan bercampur dengan makanan tersebut. Tentu ini berbahaya, dan diperkirakan menyebabkan kanker.
Ya, memang sebenarnya plastik itu ada jenis-jenisnya. Ada yang khusus untuk makanan, seperti yang bisa kita temui di pembungkus roti, kue dsbnya. Tapi ada juga plastik yang memang tidak diperuntukkan makanan, seperti kantong plastik hitam ini. Kantong plastik warna hitam (maupun warna lain, bening, merah, hijau, dll) seharusnya hanya sebagai kantong barang-barang non makanan. Kalau kita membawa makanan, seperti gorengan misalnya, sebaiknya ditaruh di tempat khusus, baru dimasukan kantong plastik ini.
Benar juga informasi maupun tayangan di televisi, kalau kantong plastik warna hitam umumnya adalah hasil dari daur ulang plastik. Plastiknya bisa dari limbah/sampah yang dikumpulkan oleh pemulung, diserahkan ke pabrik dan diolah lagi menjadi kantong plastik. Ini sebenarnya justru menggalakkan program "recycle" atau lebih ramah lingkungan, karena kita mendaur ulang limbah plastik, alias mengurangi laju pertambahan limbah plastik.
Sayangnya, tadi pagi  (16/7) di TV7, ketika masalah kantong plastik hitam ini diulas, informasi yang diberikan kurang lengkap sehingga bisa menimbulkan salah paham. Ketika reporter TV7 ini mewawancarai orang-orang umum di jalan, didahului dengan penjelasan kalau plastik hitam ini berasal dari sampah, limbah rumah sakit, dll. Tentu saja responden yang ditanyai  ketika mendengar hal tersebut, jadi jijik dan enggan menggunakan kantong plastik hitam.
Di sinilah menurutku terjadi salah paham. Publik atau masyarakat  hanya menangkap kantong plastik hitam itu menjijikkan karena berasal dari sampah, limbah rumah sakit. Lalu seolah barang daur ulang adalah menjijikkan.  Padahal setelah diolah kembali dan diberi zat-zat kimia, tentu bakteri maupun kuman sudah mati. Publik tidak menangkap bahwa bahaya yang sebenarnya bukan dari bakteri atau kuman yang berasal dari sampah, tapi dari zat-zat kimia di plastik yang terurai karena panasnya makanan.


Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Daur ulang limbah minyak goreng menjadi bahan bakar bio diesel

0 komentar

Sumber: http://atanitokyo.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-limbah-minyak-goreng-jadi.html

1. Pendahuluan

Limbah minyak goreng nabati yang dibuang dari industri pengolahan makanan dan pedagang makanan serta rumah tangga di Jepang diperkirakan 400.000 ton per tahun. Limbah minyak goreng yang dikeluarkan dari industri pengolahan makanan dan pedagang makanan dikumpulkan oleh perusahaan pengumpul. Limbah yang terkumpul ini kemudian didaur ulang menjadi sabun, cat dan pakan hewan. Waktu itu limbah minyak goreng di rumah tangga dibuang sebagai sampah umum, akan tetapi akhir-akhir ini telah terdapat kesadaran masyarakat Jepang akan pentingnya perlindungan lingkungan hidup, makna daur ulang dan pemanfaatan kembali sumber bahan alam. Pada saat ini telah berkembang pergerakan masyarakat untuk mendaur ulang limbah minyak goreng yang berasal dari rumah tangga menjadi Bio-diesel Fuel (BDF) atau bahan bakar bio-diesel.


Sebagai salah satu usaha pencegahan pemanasan bumi, penggunaan bahan bakar berbasis biomass telah dicanangkan di beberapa tahun terakhir sebagai isu penting. Penyebaran teknologi penggunaan bahan bakar minyak nabati akan meningkat pada tahun-tahun belakangan ini dan telah menjadi kenyataan dan akhirnya banyak memverifikasi teknologi maju ini dan memperkenalkannya secara luas. Dan juga dikembangkan emisi zero pada limbah makanan, hal ini akan membantu penurunan emisi CO2 atau karbon dioksida dan penanggulangan pemanasan bumi. Sementara ini banyak rujukan tentang kajian biomass dan bahan bakar bio-ethanol, penelitian ilmiah sosial pada bahan bakar bio-diesel telah digalakan di Jepang. Disini dibahas daur ulang limbah minyak goreng dan penggunaan bahan bakar bio-diesel dalam bidang pertanian dalam arti luas.

2. Pengumpulan minyak goreng bekas dari industri makanan

Pembuangan limbah minyak goreng sebagian besar berasal dari minyak goreng nabati, total limbah tersebut di Jepang diperkirakan sebanyak 410.000 ton per tahun. Kurang lebih sebanyak 260.000 ton berasal dari para pengelola atau pedagang makanan seperti pabrik makanan, restoran dan pabrik tahu, sedangkan separuh lainnya 250.000 ton berasal dari limbah rumah tangga. Limbah minyak goreng berasal dari pedagang makanan dikumpulkan oleh pedagang pengumpul minyak goreng bekas. Sementara yang beasal dari rumah tangga dikumpulkan sebagian dengan alasan peningkatan kesadaran lingkungan hidup, akan tetapi kebanyakan dari limbah tersebut telah memadat dan dibuang dengan cara yang sama seperti sampah dapur lainnya.

Limbah minyak goreng sebanyak 260.000 ton yang dikumpulkan dari pedagang makanan di daur ulang untuk bahan dasar sabun, pupuk, pakan hewan dan cat. Pada tahun 2002 sebanyak 20.000 ton limbah minyak goreng digunakan untuk membuat bahan bakar bio-diesel dan boiler dan sebanyak 400.000 ton digunakan sebagai bahan baku untuk industri sabun, minyak dan cat, dan sekitar 200.000 ton untuk pakan hewan. Pada tahun yang sama sekitar 10.000 ton limbah minyak goreng dari rumah tangga didaur ulang untuk tujuan industri dan pembuatan bahan bakar.

Dari beberapa daerah telah terjadi peningkatan kesadaran bersama dalam pengumpulan dan pendaur-ulangan limbah minyak goreng ini sehingga pada tahun 2006 telah meningkat menjadi 20.000 – 30.000 ton. Maka dari itu kemungkinan limbah minyak goreng yang dapat dikumpulkan menjadi 100.000 ton per tahun. Minyak ini dapat didaur ulang dengan memisahkan minyak hewani dan bahan tambahan lainnya dengan cara memanaskannya di sebuah oven reaktor untuk mendehidrasinya dan menambahkan methanol (methyl alcohol), sebagai katalis. Lalu akan diperoleh methyl ester dan gliserin.

3. Kegiatan percontohan di Kyoto

Kota Tokyo tempat dimana dilahirkannya Kyoto Protocol pada tahun 1997, telah bekerja meminimalkan turunan sampah dan mendaur ulang limbah minyak goreng melalui kerjasama antara pemerintah setempat dengan masyarakatnya. Pada bulan November 1996 “Kyoto Minicipal Council for Promotion of Garbage Reduction” telah didirikan oleh penduduk, pedagang, dan pemerintah setempat. Dengan menggerakan penduduk yang berdedikasi di berbagai daerah, pemerintah setempat telah mengumpulkan 13.000 liter limbah ninyak goreng dari rumah tangga dalam waktu setahun dan juga setiap tahun telah membeli limbah minyak goreng yang berasal dari pabrik pengolah makanan, restoran dsb sekitar 1.400.000.000 liter dari pedagang pengumpul. Kemudian Kyoto setiap tahunnya memproduksi bahan bakar bio-diesel berasal dari 1,5 juta liter limbah minyak goreng yang dikerjakan di tempat produksi bio-diesel berlokasi di Fushimi-ku, Kyoto. Kyoto menggunakan bahan bakar bio-diesel (kemurnian 100%) sebagai bahan bakar untuk 220 truk sampah. Pada bulan April 2000, telah dimulai penggunaan bahan bakar campuran 20% bakar bio-diesel untuk bahan bakar sekitar 80 bus kota. Menurut Bidang Perencanaan Daur Ulang, Biro Lingkungan Hidup, Pemerintah Derah Kyoto, tidak ada prefektur lain yang menggunakan bahan bakar bio-diesel sebanyak 300 kendaraan, Kota Kyoto merupakan kota yang paling banyak menggunakan bahan bakar bio-diesel di Jepang.

4. Penggunaan bahan bakar bio-diesel di pertanian dan perikanan

Penggunaan bahan bakar bio-diesel untuk kapal penangkap ikan, traktor pertanian, belum dilaksanakan secara besar-besaran. Beberapa telah dilaksanakan, sebagai contoh penggunaan bahan bakar bio-diesel oleh kapal penangkap ikan lokal “Kakezu-Maru", jaringan penangkap ikan yang dipunyai oleh Mr. Yosuke Matsuo, seorang anggota Koperasi Nelayan Kota Amino, Kyotango, Prefektur Kyoyo. Sejak Mei 2006, Mr. Matsuo telah mencoba menggunakan bahan bakar yang berasal dari limbah minyak goreng untuk kapalnya. Untuk wilayah ini kegiatan pengumpulan limbah minyak goreng telah dimulai. Dia penggerak kampanye lingkungan hidup di wilayahnya sebagai presiden “Council for Protection of Nakisuna ((Quartz sand) on the Kotohikihama Beach” di Amino-machi. Hal penting yang perlu dicatat bahwa bahan bakar bio-diesel merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang dapat membantu penurunan emisi karbon dioksida dan sulfur oksida. Maka dari itu Mr. Matsuo telah memutuskan untuk menggunakan bahan bakar tersebut untuk menggerakan mesin kapalnya. Kakezu-Maru biasa menempuh jarak antara Pelabuhan Ikan Asamogawa ke penempatan jaring ikan yang berjarak sekitar 1,5 km dari garis pantai. Dia juga dapat menggunakan bahan bakar bio-diesel sama seperti menggunakan bahan bakar umum sebelumnya.

Penggunaan bahan bakar bio-diesel untuk traktor pertanian dapat dilihat pada projek “Nanohana Eco-life Network” di Shin Aashi dan Aito, Prefektur Shiga dan juga di Yokohama, Prefektur Aomori, Kanayama, Prefektur Yamagata dan Kita, Prefektur Akita. Di daerah tersebut bahan bakar Bio-diesel diproduksi menggunakan minyak bijian dan limbah minyak goreng.

5. Promosi bahan bakar bio-diesel

Sangat perlu pulikasi penggunaan bio-diesel kepada masyarakat sebagai bahan pendidikan tentang makanan, bidang pertanian, dan masalah lingkungan hidup yang akan berguna untuk keselamatan manusia dan kelestarian sumber alam di bumi. Pengembangan metoda daur ulang dan sistem sosial lingkungan hidup yang berkelanjutan akan menyumbangkan penurunan emisi karbon dioksida dan pencegahan pemanasan bumi. Yang diperlukan pertama kali adalah menarik perhatian pemerintah pusat dan daerah, sekolah dan persatuan orang tua murid, masyarakat pertanian dan perikanan, koperasi konsumen dan penduduk dalam membangun sistem sosial untuk penggunaan limbah minyak goreng.

Praktek yang menarik dalam rangka penggunaan limbah minyak goreng :
1) Kegiatan yang dilakukan oleh NPO, pengumpul limbah minyak goreng di Sumida-ku, Tokyo dengan cara membuat kupon yang dapat ditukar dengan tanaman untuk ditanam di hutan Prefektur Fukushima. Metode ini dapat dipraktekan untuk mengumpulkan limbah minyak goreng untuk dijadikan bahan bakar bio-diesel yang digunakan pada kegiatan pertanian dan perikanan.
2) "Kupon sayur-sayuran atau beras" dan "Kupon ikan" yang diberikan kepada mereka yang menyetorkan limbah minyak goreng, dengan kupon yang terkumpul dapat ditukarkan dengan sayur-sayuran, beras dan ikan dari koperasi pertanian dan perikanan setempat.

Penggunaan limbah minyak goreng dalam bidang pertanian dan perikanan menghadapi masalah tingginya biaya pengumpulan dan pemurnian. Sehingga perlu dukungan politik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pejabat berwenang yang lain. Di Jepang tidak ada subsidi harga bahan bakar yang diberikan kepada petani dan nelayan. Kebijakan baru untuk memberikan subsidi pada bidang pertanian, kehutanan dan perikanan untuk biaya pengumpulan dan pemurnian limbah minyak diperlukan adanya peraturan pemerintah untuk penurunan emisi CO2 dan perlindungan lingkungan hidup secara global. Usaha bidang perikanan sangat membantu perokonomian regional sehingga pemerintah daerah sangat diharapkan membantu dan mendukung kegiatan-kegiatan pusat pemrosesan perikanan yang terdapat di wilayah prefekturnya.

Readmore »»
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

 

Copyright 2009 All Rights Reserved daurulang.tk