sponsor...

Artikel terbaru.............

20 Agustus 2009

Pendekatan Bisnis & Pengolahan Limbah Peternakan Sapi Menjadi Produk yang Memiliki Nilai Guna


Sumber: http://onlinebuku.com/2009/01/31/pendekatan-bisinis-dan-pengolahan-limbah-peternakan-sapi-menjadi-produk-yang-memiliki-nilai-guna/comment-page-1/#comment-1379

Perkembangan industri dan pola kehidupan masyarakat modern berhubungan langsung dengan peningkatan kebutuhan barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber energi, dan sumber daya alam. Penggunaan sumber daya alam secara besar-besaran tanpa mengabaikan lingkungan mengakibatkan berbagai dampak negatif yang terasa dalam waktu yang relative cepat maupun dalam jangka panjang. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu upaya dan pola pendekatan dalam pemanfaatan sumber daya alam yaitu suatu pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Limbah dan emisi merupakan hasil yang tak diinginkan dari kegiatan industri. Sebagian besar industri masih berkutat pada pola pendekatan yang tertuju pada aspek limbah. Pihak industri mungkin masih belum menyadari bahwa sebenarnya ”limbah” sama dengan ”keuntungan” atau pengertian tentang limbah yang terbalik, artinya bahwa limbah merupakan biaya yang harus dikeluarkan dan mengurangi keuntungan. Memang benar bahwa dengan mengabaikan persoalan limbah, keuntungan tidak akan berkurang untuk jangka pendek. Pihak industri yang demikian mungkin belum melihat factor biaya yang berkaitan dengan ”image” perusahaan dan tuntutan pembeli yang mensyaratkan pengelolaan lingkungan dengan ketat. Peluang bisnis pun lepas karena mengabaikan aspek lingkungan.

Usaha peternakan sapi perah, dengan skala lebih besar dari 20 ekor dan relatif terlokalisasi akan menimbulkan masalah terhadap lingkungan, tentang batasan usaha peternakan yang harus melakukan evaluasi lingkungan). Populasi sapi perah di Indonesia terus meningkat dari 334.371 ekor pada tahun 1997 menjadi 368.490 ekor pada tahun 2001 dan limbah yang dihasilkan pun akan semakin banyak. Satu ekor sapi dengan bobot badan 400–500 kg dapat menghasilkan limbah padat dan cair sebesar 27,5-30 kg/ekor/hari. Limbah peternakan umumnya meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan, baik berupa limbah padat dan cairan, gas, ataupun sisa pakan. Limbah peternakan adalah semua buangan dari usaha peternakan yang bersifat padat, cair dan gas. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam fase padat (kotoran ternak, ternak yang mati atau isi perut dari pemotongan ternak). Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau berada dalam fase cair (air seni atau urine, air pencucian alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas atau berada dalam fase gas.

1. Konep Reduce, Reuse, Recycle

Penerapan konerp 3R dalam pengolahan limbah peternakan sapi ini bisa menjadi suatu solusi bagi peternak-peternak sapi yang berinovasi untuk melakukan waste to product. Aktifitas 3R (reduce, recycle, reuse) merupakan dasar dari berbagai usaha untuk megurangi limbah dan mengoptimalkan proses produksi. Reduce berarti menggunakan input yang lebih sedikit, termasuk bahan baku dan energy, sehingga pengaruhnya terhadap lingkungan hidup menjadi lebih kecil karena limbah produksi yang dihasilkan juga lebih sedikit. Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang.

2. Definisi

Produk baru adalah segala sesuatu yangdapat ditawarkan ke pasar yang berasal dari suatu penggunaan produk sehingga didapatkan nilai jual sampingan dari nilai jual utama. Dalam pengolahan limbah cair sapi ini, ternyata dapat di gunakan menjadi bahan-bahan yang dapat mendukung kegiatan pertanian.

Bahan baku adalah segala sesuatu yang mendukung suatu kegiatan produksi yang menjadi bahan utama dalam pembuatan produk tersebut.

Ekologi Industri adalah proses industri alur tertutup, yang berarti bahwa buangan industri menjadi masukan proses industri lain. Ini berbeda dengan alur terbuka, di mana sumberdaya dan modal yang ditanam bergerak melalui sistem dan menghasilkan buangan yang tidak terpakai.

3. Energi

Pengolahan limbah sapi dapat menghasilkan suatu energy yang dapat digunakan sebagai sumber energy alternative yang bersifat renewable. Contohnya adalah biogas. Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang bisa menjawab kebutuhan akan energi sekaligus dapat menyediakan kebutuhan hara tanah dalam suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Biogas yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai sumber energi kompor gas dan lampu penerangan. Analisa dampak lingkungan dari lumpur keluaran dari digester menunjukkan penurunan COD sebesar 90% dari kondisi bahan awal dan pebandingan BOD/COD sebesar 0,37 lebih kecil dari kondisi normal limbah cair BOD/COD=0,5. Analisa unsur utama N, P dan K menunjukkan tidak ada perbedaan nyata bila dibandingkan dengan pupuk kompos. Hasil ini belum termasuk hasil samping berupa pupuk cair/padat. Pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pada industri kecil berbasis pengolahan hasil pertanian diharapkan dapat memberikan multiple effect dan dapat menjadi penggerak dinamika pembangunan pedesaan. Selain itu, dapat juga dipergunakan untuk meningkatkan nilai tambah dengan cara pemberian green labelling pada produk-produk olahan yang di proses dengan menggunakan green energy. Sistem Integrasi Tanaman-Ternak pada dasarnya juga dapat disinergikan dengan pengembangan biogas ini.

4. New Product (produk baru)

Limbah-limbah yang dihasilkan, baik limbah padat maupun cair dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Limbah padat diproses menjadi pupuk organik (Fine Compost) yang dimanfaatkan untuk tanaman di persawahan ataupun di lahan kering, sehingga lahan, di samping hasil utama berupa padi dan palawija, juga menghasilkan jerami yang dimanfaatkan sebagai pakan sapi. Kolam ikan, di samping menghasilkan ikan, juga menghasilkan lumpur kolam untuk bahan pembuatan kompos. Dengan demikian tidak ada limbah yang terbuang langsung ke lingkungan.


Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

 

Copyright 2009 All Rights Reserved daurulang.tk