Sangatlah ironis bahwa di berbagai belahan dunia orang-orang kesulitan mendapatkan air bersih, sementara di Amerika Serikat air bersih yang dapat langsung diminum mengalir ke rumah-rumah namun sekarang ini Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang penduduknya mengkomsumsi air kemasan botol dalam jumlah yang besar. Laporan yang dibuat oleh Ramon Cruz dari Environmental Defense Fund dan Earth Policy, menyebutkan bahwa komsumsi air kemasan botol meningkat tajam di negara adidaya itu dibuktikan dari data bahwa, Amerika Serikat membayar lebih dari 15 juta dollar per tahun untuk air kemasan saja. Sementara seluruh dunia telah menghabiskan 100 miliar dollar setiap tahun untuk air kemasan botol.
Yang lebih merisaukan lagi adalah, botol-botol bekas air kemasan saat ini telah mulai berserakan memenuhi lahan-lahan terbuka di seluruh pelosok bumi, dan menjadi salah satu penyebab meningkatnya pemanasan global.
Berikut ini beberapa fakta menyangkut air kemasan botol.
• Lebih dari tiga per empat persen air kemasan dalam botol hanyalah air bersih yang diproses sederhana oleh perusahaan pengelola air kemasan. Namun komsusi air kemasan botol malah meningkat sekitar 10 persen per tahun dan merupakan yang tercepat dibandingan minuman lainnya. Kita sekarang ini meminum air dalam kemasan botol 15 kali lebih banyak dibandingkan komsumsi tahun 1976.
• Hal ini tidak membuat kita menjadi lebih sehat seperti yang diiklankan para produsen air mineral. Regulasi federal Amerika Serikat untuk suplai air bersih untuk penduduk di negara Paman Sam telah membuat aturan yang ketat. Ketentuan untuk air dalam kemasan botol menyebabkan tingginya tingkat pencemaran karena lemahnya aturan bagi filterisasi, testing dan pelaporan menyangkut penggunaan air kemasan.
• Bumi ini pun tidak dibuat lebih baik, menurut laporan Pasific Institute, biaya untuk memproduksi sekitar lebih dari 30 milliar botol plastik untuk air kemasan yang kita beli selama tahun 2006, sama dengan lebih dari 17 juta barel minyak, memproduksi 2,5 juta ton karbon dioksida dan menggunakan air 3 kali lebih banyak dari yang biayanya digunakan.
• Angka ini tidak termasuk biaya transportasi botol-botol tersebut. Lebih dari 25 persen air kemasan botol ini harus melintasi batas berbagai negara sebelum sampai ke konsumen. Jika kita menambahkan transportasi dalam hitungan ini, maka energi yang digunakan sama dengan 50 juta barel minyak—cukup untuk menjalankan 3 juta mobil selama satu tahun.
Studi Kasus: Air Fiji (Fiji Water)
Fiji memproduksi air kemasan lebih dari 1 juta botol per hari, sementara itu lebih dari setengah penduduk Fiji tidak memiliki akses untuk air bersih. Ironisnya lagi, penduduk Fiji hampir-hampir tidak mengkomsumsi air kemasan botol karena menurut laporan Pasific Institute, Fiji hanya mengekspor keluar air kemasan botol mereka. Mengapalkan Fiji Water ke seluruh dunia meningkatkan kerusakan lingkungan. Memproduksi dan mengapalkan 1 liter botol Fiji Water menurut kalkulasi yang dilakukan Pablo Päster dari TriplePundit, memproduksi lebih dari setengah pon emisi gas dan menggunakan air hampir 7 kali lebih banyak. Penggunaan air secara berlebihan sama seriusnya dengan pencemaran melalui emisi gas. Air bersih akan cepat menjadi langka di muka bumi ini.
Bagaimana dengan Daur Ulang (Recycling)?
Mendaur ulang memang sangat membantu tetapi kita jarang melakukannya. Kurang dari 20 persen dari 28 miliar air kemasan botol yang di daur ulang di Amerika setiap tahun. Malah ada yang memperkirakan hanya 12 persen saja yang di daur ulang. Menurut laporan dari Container Recycling Institute, tingkat daur ulang dari seluruh wadah (container) minuman di seluruh Amerika adalah 33 persen. Di Amerika mulai diperkenalkan National Bottle Bill yang mencakup aturan-aturan kemasan botol air mineral dan kemasan minuman non karbonat untuk mengingatkan orang akan efek pemanasan global. Industri-industri minuman terutama di Amerika sudah mulai bekerjasama untuk menangani isu ini. Coke, Pepsi dan Nestle telah mulai membuat botol plastik yang lebih ringan dan menghimbau para komsumen mereka untuk mendaur ulang botol plastik tersebut setelah digunakan. (effendy hamzah, sumber: yahoo! green!)
Bookmark this post: |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar