sponsor...

Artikel terbaru.............

16 Agustus 2009

Belajar dengan Barang Bekas


indosiar.com, Tangerang - Beginilah suasana di sebuah taman kanak-kanak atau TK di Tangerang, Banten. Sekilas tidak ada bedanya dengan TK lainnya. Namun di tempat ini anak-anak diperkenalkan memanfaatkan barang bekas sejak dini.

Berbagai permainan di TK ini dibuat dari barang bekas, seperti dari kertas bekas, kardus bekas dan plastik bekas. Konsep pengajaran dengan memperkenalkan barang bekas sebagai barang berguna, menjadikan anak-anak di TK ini memiliki kreativitas yang tinggi.

Lihat saja anak-anak yang baru berusia lima tahun ini. Mereka asik membuat mainan dari barang bekas. Melalui bimbingan guru, mereka tidak lagi menyepelekan barang bekas yang bila dibuang menjadi sampah.Menurut Euis Khadijah, guru di TK ini, barang bekas yang digunakan bervariasi. Mulai dari kertas hingga plastik.

Salah satu mainan yang dibuat adalah teropong. Memang teropong kertas yang dihasilkan tidak sebagus yang dijual di toko. Namun bisa membuat teropong sendiri dari kardus bekas, menjadikan mereka kreatif dan senang. Bentuk yang dihasilkan juga seringkali tidak terduga dan tampak lucu.

Cara pembuatan mainan ini sederhana. Hanya menggunting, melipat, mengelem, dan menghias, jadilah teropong.Tak hanya teropong, mereka juga membuat mainan lainnya seperti gunung-gunungan dan alat-alat musik.

Untuk membuat gunung-gunungan, anak-anak ini mengumpulkan kertas dan kardus bekas. Lalu kardus digunting dan dibuat berbentuk segitiga atau kerucut.

Kertas bekas direndam di dalam air. Dalam keadaan basah, kertas diremas dan dicampur lem berwarna warni. Kemudian ditaburkan di sebuah kardus bekas berbentuk gunung. Dalam beberapa saat gunung-gunungan mainan sudah jadi.

Bila ingin membuat gunung meletus, tinggal menambahkan cat berwarna di bagian puncak gunung. Sehingga cat yang mengalir di lereng gunung mainan tampak seperti lahar.

Barang bekas dari plastik seperti sendok susu dibuat menjadi alat musik. Cara membuatnya dengan menempelkan dua mulut sendokdan di dalamnya diisi biji-bijian. Topi mainan ini juga dibuat dari kardus bekas dan dedaunan.

Memperkenalkan pemanfaatan barang bekas memang harus dilakukan sejak masa anak-anak. Sehingga bila mereka kelak besar nanti, tidak akan canggung lagi mengolah barang-barang bekas menjadi barang yang berguna. (Helmi Azahari/Suprie)

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

 

Copyright 2009 All Rights Reserved daurulang.tk